REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Wuling Motors mengklarifikasi isu penurunan harga mobil listrik Binguo EV hingga Rp180 juta yang ramai dibicarakan di media sosial. Brand Communications Senior Manager Wuling Motors, Brian Gomgom, pada Sabtu (2/8) menjelaskan bahwa penurunan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk insentif dan diskon dari dealer.
"Poin pertama merupakan harga 'launching'. Saat peluncuran pertama di Desember 2023, dipasarkan Rp408 juta di Jakarta tanpa adanya insentif untuk Binguo EV 410 KM. Kemudian ada insentif PPN yang diumumkan pada bulan Januari 2024 sebesar Rp36 jutaan," ujar Brian Gomgom.
Penurunan harga juga dibarengi dengan adanya diskon dari dealer. Brian menyebutkan, "Perihal diskon besar di Juni 2025, kita bisa sampaikan bahwa biasanya 'dealer' akan turut menyertakan insetif PPN sebesar Rp36 juta dengan tambahan diskon dari 'dealer' sehingga terlihat besar angkanya."
Selain itu, Wuling Motors menawarkan program khusus senilai Rp72 juta sebagai value benefit untuk konsumen Binguo EV, yang bukan merupakan penurunan harga resmi. Program ini mencakup layanan seperti extensive free maintenance, free insurance, lifetime core EV component warranty, free charging DC GB/T hingga September 2025, dan free DC Adapter.
Promo Spesial di GIIAS 2025
Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Wuling juga memperkenalkan promo spesial dari setiap dealer guna menarik minat konsumen. Brian menegaskan bahwa promo tersebut tidak mengubah harga resmi, melainkan merupakan strategi dealer untuk mengatur stok.
Sebelumnya, petisi yang diposting oleh Zyovanni Satya Negara di Change.org menyatakan kekecewaan konsumen atas penurunan harga Binguo EV, yang dinilai tidak transparan dan merugikan konsumen awal.
Menanggapi situasi ini, Wuling Motors berencana untuk segera mengadakan pertemuan dengan perwakilan komunitas guna meluruskan berbagai permasalahan dan menyampaikan klarifikasi lebih lanjut.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.