Rabu 20 Aug 2025 17:22 WIB

Penyebab Balita Sukabumi yang Meninggal Dipenuhi Cacing Pita karena Infeksi Otak

Kondisi Raya saat dibawa ke rumah sakit sudah sangat parah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Humas RSUD Syamsudin Sukabumi dr Irfan menjelaskan kronologi bayi yang dirawat mengeluarkan cacing di bagian tubuhnya, Rabu (20/8/2025).
Foto: RSUD Syamsudin Sukabumi.
Humas RSUD Syamsudin Sukabumi dr Irfan menjelaskan kronologi bayi yang dirawat mengeluarkan cacing di bagian tubuhnya, Rabu (20/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus Raya, bayi berusia 3 tahun di Sukabumi yang meninggal dengan tubuh penuh cacing gelang, menyedot perhatian publik. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin Sukabumi mengungkapkan saat dibawa ke IGD rumah sakit kondisinya sudah sangat parah.

Humas RSUD Syamsudin Sukabumi dr Irfanugraha mengatakan kasus infeksi cacing sering terjadi di puskesmas atau klinik. Namun, kasus yang terjadi pada Raya hingga menginfeksi otak jarang ditemui.

"Kasus yang seberat ini menginfeksi otak ini hampir jarang ditemui, karena terlambat. Orang tua biasanya membawa sebelum separah ini, tapi Raya kasusnya sudah terlalu berat," ucap dia, Rabu (20/8/2025).

Ia menduga cacing gelang sudah menyebar ke seluruh organ vital dan yang paling berat sudah ke otak. Irfan menyebut cacing tersebut berkembang biak di usus.

"Prediksi saya sudah ke seluruh organ vital, paling berat sudah ke otak," kata dia.

Terkait pembiayaan rumah sakit, ia menyebut pembayaran sudah dibayar rumah Teduh sebanyak Rp 15 juta. Sedangkan sisanya dibayar rumah sakit.

Ia menyebut korban tidak memiliki BPJS kesehatan sehingga diberikan waktu untuk mengurusnya kepada anggota keluarga. Namun, kesulitan saat itu Raya tidak memiliki nomor induk kependudukan sehingga harus dibayar tunai dan disanggupi.

Sebelumnya, korban dibawa ke rumah sakit sekitar tanggal 13 Juli malam. Korban sempat dibawa ke IGD dan mendapatkan perawatan di ruang intensif hingga akhirnya meninggal dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement