Kamis 28 Aug 2025 14:57 WIB

Saham Bank Menguat, Pemula Disarankan Masuk Lewat Reksa Dana

Kenaikan saham bank dinilai menarik, tapi berisiko bagi investor pemula.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Saham perbankan di pasar modal mencatat kenaikan signifikan seiring derasnya aliran dana asing. (ilustrasi)
Foto: Dok. Republika
Saham perbankan di pasar modal mencatat kenaikan signifikan seiring derasnya aliran dana asing. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham perbankan di pasar modal mencatat kenaikan signifikan seiring derasnya aliran dana asing. Arus modal global ini menandakan meningkatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia.

Dana asing yang masuk memperkuat permodalan bank, menambah likuiditas, dan mendorong nilai saham. Lonjakan tersebut membuat perdagangan kian dinamis sekaligus membuka peluang investasi baru. Namun, bagi pemula, kondisi ini bisa menjadi jebakan karena keterbatasan analisis dan pengalaman.

Baca Juga

Head of IPOT Fund & Bond PT Indo Premier Sekuritas, Dody Mardiansyah, mengatakan pemilihan saham bank tidak bisa sembarangan karena membutuhkan analisis fundamental mendalam. “Momentum kenaikan saham bank memang menarik, tetapi bisa membingungkan bagi yang baru memulai,” ujarnya, Kamis (28/8/2025).

Ia menyarankan investor pemula tidak langsung mencoba membeli saham individu. Menurutnya, alternatif yang lebih aman adalah lewat reksa dana saham yang dikelola profesional dan memiliki portofolio terdiversifikasi.

“Salah satunya Power Fund Series (PFS) dengan kode XIPB yang berfokus pada saham-saham perbankan berperingkat investment grade. Produk ini memungkinkan pemula ikut menikmati pertumbuhan saham bank dengan risiko lebih terukur,” kata Dody.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,38 persen atau 30,49 poin ke level 7.936 pada perdagangan Rabu (27/8/2025). Kenaikan ini ditopang terutama oleh sektor perbankan, di tengah aksi jual asing yang masih berlanjut.

Saham-saham big bank tercatat aktif diperdagangkan dengan kecenderungan positif. Saham BBRI, misalnya, direkomendasikan analis untuk special buy dengan target jangka pendek di kisaran Rp4.170–Rp4.230. Saham BMRI dan BBCA juga masih menjadi incaran meski masuk dalam daftar saham yang dilepas asing.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement