mangrove di pesisir pantai Kabupaten Lampung Timur oleh PTBA. (FOTO: Humas PTBA)" />
KINGDOMSRIWIJAYA, Tanjung Enim – PT Bukit Asam (PTBA) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan. Di Lampung BUMN tambang batu bara ini melakukan penanaman bibit pohon mangrove di sepanjang pesisir atau pantai Timur daerah berjuluk Sang Bumi Ruwa Jurai.
Eko Prayitno PH Corporate Secretary Division Head PT Bukit Asam Tbk dalam keterangan pers mengatakan. “PTBA telah melakukan penanaman 10.000 bibit mangrove di Pasir Sakti, Lampung Timur. Aksi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PTBA untuk memulihkan lahan pesisir ekosistem mangrove yang mengalami kerusakan”.
“Penanaman mangrove ini dilakukan PTBA Pelabuhan Tarahan bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan Mutiara Hijau I”, ujar Eko Prayitno, Jumat (5/9).
Menurutnya, penanaman mangrove merupakan langkah strategis karena memiliki peran krusial dalam menjaga ekosistem pesisir. “Hutan mangrove berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi pantai dari abrasi, menyaring air, menjadi habitat penting bagi beragam biota laut, serta berperan vital dalam mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon”.
Bagi BUMN anggota holding Mind ID tersebut, penanaman 10.000 bibit ini bukan yang pertama kali dilakukan di Pasir Sakti. Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif yang dimulai pada tahun 2024 yang telah menanam 10.000 bibit mangrove.

Dengan penanaman 10.000 menurut Eko, BUMN yang berpusat di Tanjung Enim telah menghijaukan di wilayah Kecamatan Pasir Sakti mencapai 20.000 batang pohon mangrove. “Program ini juga merupakan replikasi dari kesuksesan yang telah dicapai di Desa Sidodadi, Desa Binaan PTBA Pelabuhan Tarahan, di mana 40.000 bibit mangrove telah ditanam sejak 2022 hingga 2024”, ujarnya.
Menurut Samsudin, salah satu tokoh masyarakat sekaligus anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Mutiara Hijau I, dirinya bersama anggota kelompoknya tidak hanya terbatas pada kegiatan penanaman, tetapi juga pada perawatan pasca-tanam. “Kami berkomitmen untuk melakukan penyulaman bibit yang gagal tumbuh sebelumnya”, katanya.
Dari penanaman bibit mangrove kerjasama PTBA dan KTH Mutiara Hijau I menurut Samsudin, tingkat keberhasilan pertumbuhan mangrove saat ini mencapai 85 persen. “Ini angka keberhasilan yang sangat menggembirakan dan menunjukkan keberlanjutan program”, ujarnya.
Penanaman bibit pohon mangrove di pantai Timur Provinsi Lampung tersebut merupakan kegiatan kolaborasi multi-pihak antara KTH Mutiara Hijau I, PTBA Pelabuhan Tarahan, serta para mahasiswa dari dari Universitas Lampung (Unila), Universitas Teknokrat Indonesia, dan Politeknik Negeri Malang.
Menurut Corporate Secretary Division Head PT Bukit Asam Tbk, partisipasi aktif dari berbagai pihak dalam progeam penanaman mangrove ini sejalan dengan program BA-MAXI, sebuah inisiatif PTBA yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan.
“Melalui sinergi ini, diharapkan upaya pemulihan ekosistem mangrove di Lampung Timur dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar”, kata Eko. (maspril aries)