Selasa 09 Sep 2025 13:35 WIB

Fedi Nuril Bintangi Pangku, Ceritakan Kerasnya Hidup di Kawasan Pantura

Fedi Nuril mengaku sempat kesulitan membangun emosi kesepian.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Aktor Fedi Nuril.  Fedi Nuril mengungkapkan perannya sebagai Hadi dalam film Pangku memberinya perspektif baru tentang kerasnya kehidupan kaum marginal.
Foto: Gita Amanda/Republika
Aktor Fedi Nuril. Fedi Nuril mengungkapkan perannya sebagai Hadi dalam film Pangku memberinya perspektif baru tentang kerasnya kehidupan kaum marginal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Fedi Nuril mengungkapkan perannya sebagai Hadi dalam film Pangku memberinya perspektif baru tentang kerasnya kehidupan kaum marginal. la melihat langsung bagaimana keterbatasan membuat seseorang tetap berjuang demi bertahan hidup dan melindungi keluarga.

"Yang saya kagumi dari mereka adalah kesadaran bahwa pilihan mereka enggak banyak. Jadi apa pun, mereka kerjakan. Saya meyakini pekerjaan apa pun itu mulia," kata Fedi dalam konferensi pers di Kemang Village, Senin (8/9/2025).

Baca Juga

Dalam film tersebut, Hadi digambarkan sebagai sopir truk distributor ikan yang bekerja tanpa banyak mengeluh. Meski hidup dalam tekanan ekonomi dan sosial, ia tetap penuh kasih sayang, namun juga menyimpan kesepian mendalam.

Fedi mengaku sempat kesulitan membangun emosi kesepian itu, hingga akhirnya menemukan esensinya saat proses syuting dimulai di kawasan Pantura. Lingkungan tempat syuting yang diisi oleh pasar ikan, warung kopi, dan pantai justru memperkuat nuansa keterasingan sosial yang ingin ia bangun.

"Baru benar-benar dapat rasa sepinya itu begitu sampai di lokasi. Bukan karena tempatnya sepi, tapi karena interaksinya terbatas. Orang-orang fokus kerja, semuanya sibuk bertahan hidup," kata dia.

Film Pangku berkisah tentang Sartika (Claresta Taufan), seorang perempuan muda yang sedang hamil dan meninggalkan kampung halamannya demi kehidupan yang lebih baik. Dalam perjalanannya, ia bertemu Maya (Christine Hakim), pemilik warung kopi di jalur Pantura yang menolongnya hingga proses persalinan.

Namun setelah melahirkan, Sartika justru diajak bekerja di warung kopi itu dengan menyuguhkan kopi sambil memangku pelanggan, sebuah pekerjaan yang menunjukkan betapa sempitnya ruang pilihan bagi perempuan di lingkungan tersebut. Hingga suatu hari, Sartika bertemu dan jatuh cinta kepada Hadi. Akankah Sartika menemukan kebahagiaannya?

Film ini menjadi debut penyutradaraan Reza Rahadian setelah sebelumnya dikenal luas sebagai aktor. Pangku dijadwalkan menjalani penayangan perdana dunia (world premiere) di ajang Busan International Film Festival (BIFF) pada 20 September 2025, dan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 November 2025.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement