Selasa 16 Sep 2025 14:15 WIB

Tepis Sinyal Polisi, Pihak Keluarga Bantah Arya Daru Punya Keinginan Bunuh Diri pada 2013

Arya pada 2013 dinilai buka situs kejiwaan karena sedang tangani human traficking.

Barang bukti kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan ditunjukan saat konferensi pers di gedung Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Dalam konferensi tersebut, Dirreskrimsus Polda Metro Jaya meyimpulkan dalam kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan tersebut meninggal tanpa ada keterlibatan orang lain.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Barang bukti kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan ditunjukan saat konferensi pers di gedung Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Dalam konferensi tersebut, Dirreskrimsus Polda Metro Jaya meyimpulkan dalam kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan tersebut meninggal tanpa ada keterlibatan orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Keluarga Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kemlu Arya Daru Pangayunan (ADP), Dwi Librianto, membantah bahwa kliennya memiliki keinginan untuk bunuh diri pada 2013. Bantahan itu sekaligus menepis  kesimpulanan akhir kepolisian yang cenderung mengarahkan kasus ini ke bunuh diri. 

Dwi mengatakan bahwa pada 2013, Arya Daru tengah berada di Myanmar untuk menangani kasus human trafficking (perdagangan manusia) bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sehingga membuka situs karena ingin mempelajari mengenai bunuh diri.

Baca Juga

“Kami juga tahu persis bahwa dia ini membuka website (situs) tentang bunuh diri itu kaitannya dengan memang dia mau tahu kalau orang mau bunuh diri seperti apa. Jadi, tidak ada kaitannya,” katanya dikutip di Jakarta, Selasa.

Selain itu, pihak pengacara juga menduga keberadaan Arya Daru di rooftop Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) karena panik usai diikuti oleh orang tidak dikenal.

Hal itu, kata Dwi, ditunjukkan dengan Arya yang meninggalkan tasnya saat meninggalkan Gedung Kemlu. “Karena jelas-jelas dia agak panik waktu di taksi. Dia bilang ke bandara, lalu dia bilang ke kosan, lalu akhirnya ke Kemlu,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement