JAKARTA -- Sebanyak 15 negara sahabat mengikuti Military Attache Tour (Milat Tour) 2025 di Kota Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah pada 16–19 September 2025. Kegiatan tahunan yang dilaksanakan Staf Intelijen (Sintel) TNI itu dipimpin oleh Paban II/Hublu Sintel TNI Kolonel Laut (P) Yulian B Ariyanto.
Kolonel Yulian menyebut, Military Attache Tour merupakan agenda tahunan TNI. Acara itu bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat satuan-satuan TNI, pemerintahan daerah, serta kekayaan wisata dan budaya Indonesia.
"Lokasi penyelenggaraan dipilih secara bergilir di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur, sehingga dalam masa penugasan rata-rata tiga tahun, para Atase Pertahanan dapat mengenal Indonesia secara utuh. Tahun sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Dia menyatakan, melalui Milat Tour 2025, TNI berharap kerja sama pertahanan serta persahabatan antarbangsa semakin erat. Langkah itu sekaligus memperkenalkan budaya dan kearifan lokal Indonesia kepada dunia.
Rangkaian kegiatan meliputi kunjungan ke Lanud Adisucipto, Akademi Angkatan Udara, Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, serta jamuan makan malam oleh Pemda DIY di Taru Martani 1918. Selanjutnya, rombongan mengunjungi Candi Borobudur, Akademi Militer (Akmil) Magelang, dan menyaksikan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan.
Para Atase Pertahanan (Athan) negara sahabat yang hadir berasal dari Serbia, Brasil, Prancis, Jerman, Iran, Turki, Amerika Serikat, Sri Lanka, Kenya, Jepang, Timor Leste, Myanmar, Laos, dan Belanda. Saat ini, terdapat 46 negara dengan Athan terakreditasi di Indonesia, terdiri atas 36 resident dan 10 nonresident. Tahun 2025, posisi Dean of Military Attache dijabat oleh Kolonel Miloje Zdravkovic dari Serbia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika