Sabtu 20 Sep 2025 19:12 WIB

Kerugian Akibat Demo Anarkis di Jatim Capai Rp256 Miliar

Polri merugi Rp42 miliar, sedangkan kerugian dari pemerintah daerah Rp214 miliar.

Demonstrasi anarkis di Jawa Timur menimbulkan kerugian hingga Rp 256 miliar.
Foto: Edi Yusuf
Demonstrasi anarkis di Jawa Timur menimbulkan kerugian hingga Rp 256 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di Jawa Timur yang berujung perusakan sejumlah fasilitas umum, menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Aksi anarkis yang terjadi di 10 kota wilayah hukum Polda Jatim tersebut menimbulkan kerugian hinga Rp256 miliar.

"Memang ada beberapa temuan menarik yaitu di Polresta Sidoarjo, Malang Kota, Jember, dan Kediri. Beberapa pelaku sudah berhasil kami amankan atas perbuatannya," kata Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto di Surabaya, Kamis (17/9/2025).

Nanang merinci kerugian dari pihak Polri mencapai Rp42 miliar, sedangkan dari pemerintah daerah sebesar Rp214 miliar. "Sayang sekali, seharusnya dana sebesar itu bisa digunakan untuk hal yang lebih baik. Karena itu, saya imbau masyarakat bijak menggunakan teknologi dan media sosial, jangan mudah terprovokasi," katanya.

Nanang menjelaskan dari demo anarkistis tersebut, korban yang berasal dari masyarakat tercatat sebanyak 111 orang, seluruhnya telah menjalani rawat jalan di beberapa rumah sakit. Sementara korban dari aparat terdiri atas 105 Polri dan 12 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Sebagian sudah kembali pulih, sebagian lainnya masih dirawat di rumah sakit. Ini menjadi pembelajaran agar tidak terulang," ujarnya menambahkan.

Luka yang dialami aparat antara lain akibat lemparan batu, bom molotov, serpihan kaca, hingga benda berbahaya lainnya. "Kami akan kejar sampai sejauh manapun karena jejak elektronik tidak bisa dihilangkan. Semua bukti akan kami kumpulkan untuk menindak tegas otak atau pelaku di balik peristiwa ini," ucapnya.

Kapolda menegaskan penting menjaga suasana kondusif di Jawa Timur melalui peran serta seluruh elemen masyarakat. "Mari kita bergandengan tangan, menjaga keamanan, dan memikirkan dampak positif maupun negatif dari setiap tindakan. Apalagi ini menyangkut nama baik Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement