REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui program konservasi orang utan bersama Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Sejak 2012 hingga 2025, kerja sama ini telah melepasliarkan 54 individu ke habitat alami, merehabilitasi 57 orang utan, serta menanam 9.000 pohon di area konservasi Yayasan BOS.

Selain itu, BCA mencatat keterlibatan publik dalam berbagai kegiatan edukasi. Sebanyak 4.484 pelajar mendapat materi konservasi, 2.060 kartu Flazz edisi khusus bertema orang utan diterbitkan, dan kampanye konservasi digelar tujuh kali melalui LED pada peringatan Orangutan Day. Empat pulau pra-pelepasliaran juga dipulihkan, termasuk renovasi Sekolah Hutan.

Tahun ini, BCA kembali menjalankan program Student Goes to Nature (SGTN) 2025 di Samboja Lestari, Kalimantan Timur. Sebanyak 200 pelajar tingkat SMP hingga SMA dari Kecamatan Samboja dan Samboja Barat mengikuti kegiatan yang mengajarkan konservasi orang utan, ekosistem hutan, serta literasi keuangan.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, kepedulian terhadap lingkungan perlu ditanamkan sejak dini.

Melalui Student Goes to Nature, kata dia, BCA ingin menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab generasi muda terhadap kelestarian hutan dan satwa dengan cara yang menyenangkan serta mudah dipahami.

“Upaya ini sejalan dengan komitmen BCA dalam mendukung keberlanjutan lingkungan yang pada akhirnya juga menopang kehidupan manusia,” ujar dia dalam keterangannya dikutip pada Jumat (26/9/2025).

Program ini tercatat dalam pilar Bakti Lingkungan BCA, yang menggabungkan pelestarian alam dengan pemberdayaan generasi muda melalui pendekatan interaktif.

Ikuti Whatsapp Channel Republika