REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fenomena pinjaman online (pinjol) terus menjadi masalah serius di kalangan generasi muda alias Gen-Z, tak terkecuali mahasiswa. Menyikapi hal itu, Yayasan Dai Muda Indonesia (Yadami) bersama Yayasan An Nur PT PLN Indonesia Power menyalurkan bantuan bagi mahasiswa korban pinjol pada Kamis (2/10/2025) di Asrama Pesmadai Ciputat, Tangerang Selatan.
Setidaknya, ada sepuluh mahasiswa dari berbagai kampus menerima bantuan langsung berupa dana keringanan yang bisa digunakan untuk pembayaran pinjol. Tujuannya agar mereka dapat lebih fokus melanjutkan studi tanpa terbebani jeratan utang.
“Bantuan ini bukan sekadar angka, tetapi upaya membebaskan mahasiswa dari belenggu riba modern. Kami ingin mereka kembali bersemangat dalam kuliah dan dakwah,” kata perwakilan Yadami, Ustadz Ahmad Muzakky, S.Pd. dalam sambutanya lewat keterangan tertulis, Sabtu (4/10/2025).
Praktik pinjol ilegal telah memakan banyak korban, termasuk mahasiswa yang tergiur kemudahan pinjaman. Tidak sedikit yang akhirnya depresi, bahkan putus kuliah. Bantuan ini menjadi titik balik bagi penerima agar dapat melanjutkan pendidikan dengan lebih tenang.
Seorang mahasiswa penerima bantuan mengaku sangat terharu. “Saya tidak tahu harus bilang apa. Terima kasih Yadami juga Yayasan An Nur PT PLN Indonesia Power. Dengan bantuan ini, saya bisa lebih tenang fokus kuliah,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Yadami menegaskan, program ini juga merupakan bentuk edukasi agar mahasiswa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menjauhi praktik riba.
Sinergi antara lembaga dakwah, yayasan sosial, dan korporasi energi ini diharapkan menjadi contoh bahwa persoalan sosial bisa ditangani bersama.