REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sedang menyiapkan Satelit 4 untuk menggantikan Satelit Telkom 1 di slot orbit 108 yang mengalami anomali pada pekan lalu hingga menyebabkan terganggunya sistem ribuan ATM milik sejumlah bank. Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad Arief mengatakan, saat ini progres pembuatan Satelit 4 telah mencapai 70 persen. Telkom menargetkan satelit baru tersebut dapat diluncurkan pada pertengahan 2018.
"Kita optimistis bisa lebih cepat dari jadwal keluar pabriknya,” ujarnya, lewat keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (29/8).
Menurut Abdus Somad, untuk membangun Satelit Telkom 4, pihaknya menunjuk manufaktur Space Systems Loral (SSL) dan perusahaan peluncurnya SpaceX dari Amerika Serikat. Satelit Telkom-4 direncanakan membawa 60 transponder. Sebanyak 36 transponder akan disewakan untuk kebutuhan domestik, sedangkan sisanya 24 transponder akan dipasarkan untuk India. Satelit Telkom-4 juga akan menggunakan platform SSL 1300 dan didesain untuk operasional selama 15 tahun.
Sebelumnya, pada Jumat (25/08) lalu, Satelit Telkom 1 mengalami anomali yang berakibat pada pergeseran pointing antena sehingga layanan transponder Satelit Telkom 1 terganggu. Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Dian Rachmawan mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi dan konsultasi yang dilakukan pihaknya dengan Lockheed Martin, perusahaan memastikan Satelit Telkom 1 dalam kondisi baik. Ia memastikan, Satelit Telkom 1 dapat beroperasi normal hingga beberapa tahun ke depan, paling tidak sampai 2019 mendatang.