REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Telkom Bandung melakukan inovasi berupa membuat e-marketplace khusus untuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Desa Mekarsari, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Tim yang beranggotakan delapan dosen dan lima mahasiswa ini membuat marketplace bernama GambungStore.
Aplikasi ini merupakan pengembangan yang sudah direncanakan dengan matang. Ketua Projek, Rachmadita Andreswari, berharap pengembangan aplikasi ini bisa meningkatkan penjualan produk lokal. Mulai dari pemanfaatan multi-platform hingga implementasi finansial teknologi di aplikasi tersebut. GambungStore juga membuka kesempatan bagi penggunanya untuk membeli segala produk yang disediakan di marketplace tersebut.
Tidak hanya membuat marketplace untuk Bumdes, tim dari Universitas Telkom ini juga memberikan pelatihan kepada anggota bumdes yang berada di Kampung Gambung tersebut.
Koordinator Asisten Laboratorium Daspro, Erza Putra Albasori mengatakan pelatihan yang diberikan tidak hanya bagaimana mengoperasikan aplikasi. Tim juga melakukan pelatihan mengenai bagaimana marketing secara daring dengan media sosial salah satunya dengan Instagram.
"Pelatihan digital atau online marketing tersebut berfokus ke bagaimana mempromosikan produk dengan memanfaatkan internet khususnya media sosial dengan beberapa tools seperti Instagram ads hingga teori SEO," kata Erza, dalam keterangannya, Kamis (23/1).
Tim yang berada di bawah prodi S1 Sistem Informasi ini berharap, melalui inovasi tersebut dapat meningkatkan penjualan produk Bumdes tersebut. Selain itu, masyarakat di daerah tertinggal diharapkan bisa langsung berjualan secara daring sehingga bisa membuka penghubung antara desa dengan kota pusat pertumbuhan.
Adapun kelebihan GambungStore adalah lebih fokus ke brand. Kebanyakan marketplace mengutamakan produk yang mereka jual di laman mereka. Maka, sebagian besar pengunjung lebih memperhatikan produk dan harga.
Hal tersebut menyebabkan pengguna tidak peduli siapa penjualnya dan bagaimana brand-nya. GambungStore tidak fokus ke produk melainkan ke brand yang dibawa. Dengan demikian, barang lokal dari bumdes lebih ditonjolkan.
Kelebihan lainnya adalah berfokus pada satu kategori. Fokus ini menjadikan GambungStore lebih spesifik kepada pasar yang ingin ditargetkan. Berbeda dengan perusahaan unicorn di Indonesia yang sangat biasa. "Produk ini sangat menonjolkan produk asli dari GambungStore itu sendiri," kata dia.
Kelebihan terakhir yakni memberdayakan masyarakat bumdes. Sebab, tidak semua penjual boleh mendaftar di aplikasi ini. Hanya penjual yang terdaftar di Bumdes Pakis Sabilulungan yang dapat mendaftarkan toko dan produk mereka.
"Dengan adanya aturan itu, maka anggota bumdes akan lebih sejahtera dengan diberikannya privilege tersebut," kata Erza menambahkan.