Senin 24 Feb 2014 09:45 WIB

Ini Tanggapan Pendiri WhatsApp Soal Layanan Ngadat

WhatsApp
Foto: somosblackberry
WhatsApp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan pesan instan untuk telepon pintar WhatsApp sempat ngadat sekitar empat jam pada Sabtu petang waktu Washington AS atau Ahad (23/2) dini hari WIB kemarin.

WhatsApp pada hari yang sama mengatakan melalui Twitter kalau masalah pada server penyebab layanan yang saat ini memiliki 450 juta pengguna tersebut sempat tidak bisa digunakan di seluruh dunia. Beruntung, gangguan tidak berlangsung lebih lama.

Pendiri sekaligus CEO WhatsApp Jan Koum mengklaim lumpuhnya layanan itu merupakan yang terparah sepanjang sejarah mereka berdiri. "Itu merupakan gangguan terbesar dan terlama yang kami alami dan mempengaruhi semua pengguna kami," kata Koum kepada The Verge melalui email pada Ahad (23/2) waktu setempat, sehari setelah masalah terjadi.

Menurut Koum, gangguan terjadi akibat masalah teknis pada jaringan router. Ia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai gangguan tersebut, namun alasan yang ia ungkapkan sepertinya menepis kemungkinan lumpuhnya layanan akibat gelombang pengguna baru yang membanjiri server WhatsApp pascadiakuisisi Facebook empat hari lalu.

Koum memastikan WhatsApp saat ini terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah kejadian serupa terulang. "Memastikan gangguan tidak terjadi lagi," kata dia menjanjikan.

Insiden kemarin memang sempat mengecewakan banyak pengguna. Apalagi muncul setelah kabar pembelian WhatsApp oleh Facebook empat hari lalu dengan nilai fantastis 19 miliar dolar AS. Sekitar 70 persen dari total pengguna WhatsApp adalah pengguna aktif yang menggunakan aplikasi itu setiap hari.

sumber : The Verge
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement