Rabu 16 Jul 2025 14:04 WIB

Kronologi Sindikat Perdagangan Bayi ke Singapura Dekati Korban, Buat Akun Facebook Adopsi Anak

Pelaku AF yang mengoperasikan akun ini berkomunikasi dengan para orangtua

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Perdagangan Bayi (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Perdagangan Bayi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat (Polda) mengungkapkan modus sindikat perdagangan bayi ke Singapura beroperasi yaitu membuat akun Facebook tentang adopsi anak. Para pelaku berkomunikasi dengan orangtua yang menjual bayinya melalui akun tersebut.

"Jadi awal kisahnya itu komunikasi di Facebook, alamat Facebook itu ada satu kolom lah. Kolom itu tentang adopsi anak. Ini modus operandinya itu seperti itu awalnya," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga

Hendra mengatakan, pelaku AF yang mengoperasikan akun ini berkomunikasi dengan para orangtua yang hendak menjual bayi. Mereka pun berbagi handphone dan melakukan komunikasi secara intensif hingga terjadi kesepakatan. "Yang bersangkutan (pelaku AF) ingin bertemu dan saat itu korban sudah mengandung cukup tua dan beberapa hari lagi akan melahirkan," kata dia.

Menurut Hendra, pelaku AF menjanjikan uang Rp 600 ribu untuk biaya persalinan di bidan. Selanjutnya apabila sudah lahir maka uang sebesar Rp 10 juta akan diserahkan kepada orangtua bayi tersebut.

Setelah itu, pelaku mengambil kartu keluarga dan KTP dari orangtua bayi dan bayi tersebut. Ia menyebut orangtua bayi menerima perjanjian bahwa bayinya bakal diadopsi. Selain itu, pelaku menyampaikan bahwa sudah mempunyai suami akan tetapi belum memiliki anak.

Namun, pelaku tidak menepati janji membayar Rp 10 juta kepada orangtua bayi sedangkan bayi sudah dibawa. Sehingga orangtua bayi melaporkan peristiwa tersebut kepada kepolisian.

Setelah ditelusuri, ia menyebut pelaku AF sudah menjalankan aksinya sejak tahun 2023 yang lalu. Ia mengatakan tersangka AF diduga sudah 25 kali melakukan aksi perdagangan bayi ke Singapura.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement