Tiga orang mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur menemukan program "panic button. Ketiga mahasiswa Filkom itu adalah Khusnul Aidil Santoso angkatan 2011, Arik Achmad Effendi (2010), dan M Rosyid Ridho (2012). Ia menuturkan aplikasi panic button tersebut bisa diunduh melalui telepon seluler android lewat play store. Dengan aplikasi itu, warga bisa menekan panic button tersebut dan terhubung di Polres Kota Malang, jika ada ancaman bahaya.
Hanya saja, lanjutnya, masyarakat juga tidak bisa main-main dengan tombol panic button tersebut, sebab ancaman pidananya juga cukup lama. Kapolres Kota Malang AKBP Singgamata mengatakan kemajuan teknologi informasi membuat semua yang dibutuhkan masyarakat seperti hanya dalam satu genggaman tangan, termasuk soal keamanan. Hanya dengan memanfaatkan fasilitas Android, kini masyarakat bisa menginstal aplikasi Panic Button Polres Malang Kota.
Ia menjelaskan penggunaan panic button tersebut hanya dengan membuka handphone, masuk Panic Button, tekan bantuan dan terkirim ke polisi. Alamat pengirim pun langsung terpantau melalui Google dan petugas pun dengan mudah mengetahui alamat yang memerlukan bantuan. Hanya dalam 10-15 menit, petugas akan datang ke lokasi tujuan.