Senin 23 Nov 2015 16:25 WIB

Zahir Enterprise Plus Bidik Perusahaan Beromset Rp 1 Triliun

Zahir Internasional tampil di salah satu pameran IT di Jakarta.
Foto: Dok Zahir
Zahir Internasional tampil di salah satu pameran IT di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Zahir Internasional, pengembang software akuntansi terkemuka, makin serius menggarap pasar segmen menengah hingga atas.

“Sejak tahun lalu, Zahir Internasional meluncurkan paket Zahir Enterprise Plus yang sangat cocok digunakan oleh perusahaan kelas menengah hingga atas dengan omset hingga Rp 1 triliun per tahun,” kata Chief Executive Officer (CEO)  PT Zahir Internasional Muhamad Ismail di Jakarta, Senin (23/11).

Muhamad menambahkan, Zahir Internasional hadir sejak tahun 1996  dengan produk Zahir Accounting versi 1.0. Kini di usianya  yang 19 tahun, Zahir Internasional terus berkembang, dan sejak tahun lalu meluncurkan produk terbaru, yakni Zahir Accounting versi 6.0.“Pengembangan dari Zahir Accounting versi 6.0 adalah Zahir Enterprise Plus,” tutur Muhamad.

Muhamad mengemukakan alasan mengapa Zahir masuk ke segmen perusahaan menengah hingga besar.  “Zahir melihat ada peluang di pasar perusahaan menengah ke atas, mereka butuh software yang instan. Artinya, programnya  sudah jadi, implementasinya cepat, dan harganya terjangkau,” paparnya.

Jika dilihat saat ini, kata Muhamad, aplikasi yang tersedia untuk  perusahaan segmen menengah ke atas adalah aplikasi yang harganya mahal, implementasinya butuh waktu sangat lama, dan tidak bisa langsung dipakai. “Berbeda halnya dengan produk Zahir Enterprise Plus yang sudah siap, implementasinya mudah, dan bisa langsung dipakai,” tuturnya.

Selain itu, harga yang ditawarkan oleh Zahir sangat terjangkau dibanding pesaing. “Zahir Enterprise Plus kami jual dengan harga mulai Rp 100 juta.  Sedangkan software pesaing dijual dengan harga Rp 500 juta ke atas hingga miliaran rupiah. Itu pun belum termasuk implementasi,” ujar Muhamad.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement