Rabu 06 Apr 2016 16:06 WIB

Mahasiswa UB Ciptakan Alat Serupa Blackbox untuk Sepeda Motor

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim Ampelgading Lab dari Universitas Brawijaya.
Foto: Universitas Brawijaya
Tim Ampelgading Lab dari Universitas Brawijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin banyaknya pengguna kendaraan pribadi, membuat jalan raya di kota-kota besar di Indonesia semakin padat. Hal tersebut memicu meningkatnya kemungkinan terjadi kecelakaan. Dalam beberapa kejadian, saat terjadi kecelakaan korban mengalami cedera dan tidak memungkinkan baginya untuk memberikan informasi pada keluarga.

Tim Ampelgading Lab yang terdiri tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yaitu Dienastya Galih P (Informatika/2012, Tezza Rangga (Teknik Komputer/2013) dan Imam Ghozali (Informatika/2013) membuat solusi untuk permasalahan tersebut. Mereka  membuat sebuah perangkat yang diberi nama Sistem Monitoring Kecelakaan Pada Kendaraan Bermotor atau disingkat SimMonik. Perangkat SimMonik terdiri atas hardware dan software.

“Jadi kalau kendaraan mengalami kecelakaan sampai membuat hardware SimMonik rusak, datanya tidak hilang dan masih dapat diakses via internet. Kami juga telah merancang agar data pada SimMonik dapat ditayangkan dalam bentuk simulasi 3D, sehingga kronologis kecelakaan dapat diketahui secara jelas,” ungkap Dienastya, Rabu (6/4).

Dienastya menjelaskan alat ini dirancang dengan fungsi menyerupai blackbox pesawat. Hardware yang dipasangkan pada sepeda motor akan berguna sebagai pendeteksi posisi lokasi, pendeteksi terjadinya kecelakaan, menyimpan rekaman gerak kendaraan, kemudian mengirimkan notifikasi pada keluarga secara otomatis jika kendaraan mengalami kecelakaan.

Dienastya mengatakan hardware pada SimMonik terdiri atas tiga alat. Adafruit Ultimate GPS untuk mengetahui posisi keberadaan kendaraan dan korban, ITG MPU untuk mengetahui kemiringan kendaraan dan Raspberry PI 2 sebagai alat komputasi.

“Data pergerakan kendaraan akan dikirim ke server secara real time dengan memanfaatkan jaringan internet sim card GSM yang dipasangkan pada hardware,” katanya.

Untuk menerima notifikasi tentang terjadinya kecelakaan pada kendaraan bersangkutan, penerima harus memiliki aplikasi mobile khusus yang telah dibuat pula oleh tim Ampelgading Lab. Namun hingga kini aplikasi tersebut masih belum diluncurkan di play store karena masih dalam proses pengembangan lebih lanjut.

SimMonik telah membawa tim Ampelgading Lab menjadi juara 1 kategori embedded system (Internet of Things) pada kompetisi E-TIME 2016 yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan tahap finalnya diseleggarakan pada 30 Maret – 2 April 2016.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement