REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Program Youthspark dari Microsoft yang diselenggarakan selama dua hari di Yogyakarta menerima dukungan dari Pemprov DIY.
Bahkan, pemerintah setempat memberikan dukungan agar program ini berjalan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun.
Pasalnya, agenda yang digelar bagi siswa-siswi SMA ini memberikan dampak positif yang begitu besar. Salah satunya mengasah kreativitas dan kemampuan entrepreneur pelajar, yakni dengan menciptakan aplikasi-aplikasi berbasis teknologi yang berpotensi menjadi sumber pendapatan baru.
"Ini acara yang luar biasa. Karena bisa mendorong Yogyakarta menjadi smart city sebagaimana yang selalu kita harapkan," tutur Kepala Bidang Pengembangan Layanan Teknologi Informasi Diskominfo DIY, Rony Primanto saat ditemui Rabu (15/6).
Menanggapi hal tersebut, Corporate Affairs Director Microsoft Indonesia, Rubben Hatari menyampaikan, pihaknya akan berusaha berkomitmen untuk menyelenggarakan program tersebut secara berkelanjutan. Bahkan program ini tidak akan hanya dilaksanakan di DIY. Melainkan akan melibatkan anak-anak di kota dan daerah lain.
Pasalnya, agenda yang telah berjalan selama tiga tahun ini memiliki tujuan yang sangat mendesak bagi generasi muda. Antara lain memperkenalkan teknologi informasi pada mereka dan mendorong pemanfaatannya untuk aktivitas yang lebih produktif.
"Kami ingin generasi muda Indonesia tahu bagaimana cara menggunakan teknologi yang benar, bukan hanya untuk keperluan konsumtif," kata Rubben.
Menurutnya, penyelenggaraan Microsoft Youthspark juga mampu mendorong pencapaian target pemerintah Indonesia.
Di mana Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mencanangkan 1.000 Technopreneur pada 2020. Rubben mengatakan, melalui ajang kompetisi game Youthspark Microsoft, jiwa wirausaha siswa-siswi SMA pun dilatih agar lebih berkembang.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Muhammad Farhan menuturkan, program Youthspark merupakan upaya untuk mengantisipasi ledakan demografi generasi usia muda di masa mendatang. Setidaknya melalui keterampilan modifikasi teknologi informasi generasi muda Indonesia dapat menciptakan sumber pencaharian sendiri bagi dirinya.
Ia berharap ke depannya, sejumlah keterampilan tersebut membuat anak-anak Indonesia mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
"Ini adalah ajang menanam bibit unggul di masa depan. Sebab melalui teknologi informasi, semua orang bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk melakukan hal yang sama pula," ujar Farhan.