REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung Australia bersama Surf Life Saving Australia (SLSA) menggunakan aplikasi Augmented Reality untuk mengedukasi pengunjung pantai. Aplikasi android bernama Pocket Patrol itu sudah sudah digunakan empat pekan lalu di pantai Coolum dan Alexandra Headland, Queensland.
"Ini bukan alat penyelamatan. Ini berfungsi sebagai alat edukasi yang membantu pengunjung menyadari apa bahaya di pantai," kata Corporate Vice President Samsung Australia, Philip Newton seperti dikutip Mashable, Selasa (25/10).
Banyak penduduk Australia kesulitan unutk mengidentifikasi lubang. SLSA mencatat dua dari tiga pengunjung berpikir mereka bisa mengidentifikasi lubang padahal tidak. "Yang kita butuhkan adalah mendorong kesadaran pengunjung apa itu dan bahaya seperti apa yang bakal terjadi," katanya.
Aplikasi tersebut berisi semua informasi tentang kondisi pantai yang diperbarui secara berkala oleh penjaga pantai. Pengguna aplikasi dapat melihat papan peringatan beserta fakta dan strategi menghindari bahaya dalam kamera telepon genggam mereka. "Semua informasi dapat dilihat dalam layar sambil menjelajahi pantai," katanya.
Untuk memaksimalkan kinerja, aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan GPS, kompas dan lokasi pengguna. Aplikasi itu juga memiliki fitur kamera 360 dengan virtual reality yang menunjukkan bagaimana rasanya terjebak dalam lubang dan apa yang harus dilakukan.