REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari sekian banyak ajang hackathon di Indonesia, Alcatel Lucent Enterprise (ALE) memberikan satu hal berbeda. ALE Hackathon Indonesia 2018 diselenggarakan dengan dukungan platform Rainbow, yakni solusi cloud hybrid dengan layanan komunikasi dan kolaborasi mumpuni. Country Manager of ACA Pacific ALE Wiranto mengatakan, para developer atau pengembang ditantang membuat aplikasi mobile di atas platform Rainbow.
"Mereka harus membuat fitur menjadi lebih maksimal di dalam Rainbow yang berperan sebagai relationship machine," kata Wiranto dalam acara Peluncuran ALE Hackathon Indonesia 2018 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Aplikasi tersebut harus bisa menghubungkan manusia, bisnis, dan perusahaan.
Wiranto menjelaskan, ini menjadi pertama kalinya bagi Alcatel menyelenggarakan hackathon di dunia. Indonesia terpilih sebagai negara penyelenggara pertama karena dinilai potensial dari segi bisnis dan pengembangan aplikasi di era digital. Kegiatan hackathon juga menjadi upaya menuju transformasi digital, khususnya dalam pengembangan tenaga manusia, sistem pendanaan, infrastruktur, serta keamanan siber.
Penyelenggaraan hackathon dari Alcatel akan melalui empat tahap, yakni pre-kualifikasi, kualifikasi, semi final, dan final. Para peserta wajib membuat proposal dan melakukan pengembangan aplikasi dengan bantuan bimbingan dari para ahli. Alcatel akan memilih 50 konsep proposal menarik, dan mendaparkan tiga pemenang dari kompetisi.
"Target awal kami hanya 100 proposal yang paling menarik tahun ini," lanjut Wiranto. Para tim juri terdiri dari ALE Rainbow Engavelist, pakar vertikal, dan ALE International Developer Team. Peserta wajib menggunakan sebanyak mungkin fitur Rainbow yang telah tersedia di dalam platform. Hackathon Alcatel 2018 akan berlangsung pada Mei, hingga mendapatkan juara pada September mendatang.
Pemenang akan mendapat hadiah uang tunai, serta berkesempatan mendapatkan coaching di Paris, Prancis, bersama para ahli teknologi. Alcatel tidak akan mengambil hak cipta aplikasi para pemenang sehingga hak paten tetap menjadi milik para pembuatnya. Namun Alcatel akan membantu dari segi pemasaran aplikasi, khususnya bagi para pengguna dan pelanggan Alcatel.