REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook baru saja merilis fitur baru yang memungkinkan pengguna 'membisukan' konten yang tidak diinginkan dari linimasa. Caranya dengan memblokir kata kunci tertentu melalui fitur bernama Keyword Snooze.
Fitur ini memberikan opsi kepada pengguna untuk mematikan atau membisukan (mute) konten mengandung kata atau frasa tertentu selama 30 hari. Karena masih tahap pengenalan, fitur ini baru tersedia bagi sebagian kecil pengguna Facebook.
Fitur anyar tersebut hampir mirip dengan tombol Snooze yang dirilis Facebook tahun lalu. Snooze berfungsi menyingkirkan unggahan terbaru dari akun, halaman, atau grup tertentu yang dipilih.
Sebelum Facebook, media sosial lain seperti Instagram dan Twitter sudah terlebih dulu mengenalkan fitur sejenis. Tujuannya adalah agar pengguna terhindar dari perisakan daring (online bullying) dan kata-kata kasar yang ditujukan padanya.
"Pernahkah anda membaca spoiler secara online sebelum menyaksikan episode terakhir serial kesayangan? Atau mungkin Anda sudah bertahun-tahun menantikan sekuel film namun seorang blogger membocorkan cerita akhirnya? Kami ada di sini. Untuk mencegah kegusaran di masa depan, kami mulai menguji coba fitur kontrol linimasa, Keyword Snooze," demikian ditulis dalam blog Facebook dikutip dari Independent.
Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna harus masuk ke menu yang terletak di pojok kanan atas linimasa. Kata-kata yang dipilih akan lenyap dari linimasa ketika Snooze sudah diaktifkan.
Dalam 30 hari ke depan, segala postingan terkait kata kunci yang diblokir tidak akan muncul di linimasa maupun grup yang diikuti pengguna. Sayangnya, Keyword Snooze tidak berlaku untuk konten-konten iklan. Sehingga, pengguna masih bisa melihat apabila ada iklan yang mencantumkan kata kunci yang diblokir.
"Walaupun kami berupaya menghadirkan linimasa yang relevan dengan pengguna, kami kadang tidak melakukannya dengan tepat. Oleh karena itulah kami mendesain fitur seperti See First, Hide, Unfollow, Snooze, dan kini Keyword Snooze. Kami berharap opsi-opsi tambahan itu membantu pengguna memperoleh pengalaman membaca linimasa dengan lebih baik dan fokus pada hal-hal yang mereka sukai," demikian pernyataan resmi Facebook.