REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan Facebook Inc dan CEO Facebook Mark Zuckerberg dituntut pada hari Jumat (27/7) atas pendapatan mengecewakan oleh perusahaan media sosial yang menyapu bersih sekitar 120 miliar dolar AS kekayaan pemegang saham.
Keluhan yang diajukan oleh pemegang saham James Kacouris di pengadilan federal Manhattan menuduh Facebook, Zuckerberg dan Direktur Keuangan Facebook David Wehner, membuat pernyataan menyesatkan terkait pertumbuhan pendapatan yang melambat, jatuhnya margin operasi, dan penurunan pada pengguna aktif.
Kacouris mengatakan pasar terkejut ketika kebenaran mulai muncul pada hari Rabu dari Menlo Park, perusahaan yang berbasis di California. Dia mengatakan, 19 persen anjlok di saham Facebook hari berikutnya berasal dari pelanggaran hukum sekuritas federal oleh para terdakwa. Juru bicara Facebook menolak berkomentar tentang hal ini.
Para pemegang saham sering menuntut perusahaan di AS setelah penurunan harga saham yang tak terduga, terutama jika kehilangan kekayaan besar. Facebook telah menghadapi puluhan tuntutan hukum atas penanganan data pengguna dalam skandal juga mengenai perusahaan Cambridge Analytica Inggris. Banyak yang dikonsolidasikan di pengadilan federal di San Francisco.
Saham yang anjlok pada hari Kamis juga memukul posisi Zuckerberg. Zuckerberg memiliki posisi sama dengan Warren Buffett sebagai orang terkaya keempat di dunia, tetapi kekayaan bos Berkshire Hathaway Inc saat ini senilai 83 miliar dolar AS, berada di atas Zuckerberg yang senilai 66 miliar dolar AS, kata majalah Forbes. Buffett sekarang menempati urutan ketiga di antara miliarder dunia, sementara Zuckerberg di urutan keenam.
Saham Facebook turun 0,8 persen lagi pada hari Jumat, ditutup pada 174,89 dolar AS di Nasdaq. Kasusnya adalah Kacouris versus Facebook Inc, Pengadilan Distrik AS, Distrik Selatan New York.