REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sistem periksa tepat berbasis AI, Prixa, nantinya berkembang dengan dua pilar baru dalam waktu dekat. Dua pilar baru Prixa adalah sistem klaim daring terintegrasi dan sistem manajemen risiko, yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi, penyedia layanan kesehatan seperti BPJS, dan sektor konsumen.
Sistem klaim daring terintegrasi akan mengotomatisasi proses klaim manual yang panjang dan tidak efisien, hanya dengan mendigitalisasi prosedur standar operasinya. Kemudian, sistem manajemen risiko akan mempersonalisasi kemampuan data untuk dapat menilai risiko setiap individu. Termasuk memberdayakan pengguna dengan wawasan untuk membuat keputusan yang sesuai dalam hal kesehatan.
CEO & Co-Founder Prixa, dr James Roring memaparkan, Prixa ingin menarik sebanyak mungkin masyarakat untuk menggunakan ini dengan cakupan usia 25-45 tahun yang sudah rentan dengan keluhan. “Ke depannya, kami akan bekerja sama dengan asuransi kesehatan, sehingga banyak orang Indonesia yang menggunakan prixa,” kata dia dalam konferensi pers di Hotel Veranda, Jakarta, Selasa (19/11).
Pilar-pilar utama itu akan membentuk pondasi platform manajemen kesehatan Prixa yang terpadu. “Visi Prixa adalah memberikan jaminan ketenangan masa depan bagi masyarakat dan generasi penerus bangsa, dengan menjadi perusahaan teknologi pertama yang menyediakan platform manajemen kesehatan yang terpadu,” papar dr James.
Sebagai perusahaan Indonesia, Prixa dapat memberikan dampak secara positif dalam memperbaiki keseluruhan manajemen kesehatan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi. Prixa bekerja sama dengan beberapa pemain di sektor asuransi, penyedia layanan kesehatan, dan juga perusahaan di bidang konsumen.
“Jadi akan ada satu manajemen khusus asuransi bagi para penggunanya. Dan kami jadi sistem pertama yang berbasis AI yang berada dalam satu manajemen mulai dari asuransi. Ini memudahkan dokter tapi juga mengedukasi masyarakat, jadi aplikasi ini digunakan untuk keduanya,” ucap dia.