REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Toshiba akan mulai menjual televisi glasses-free 3D layar lebar pada tahun fiskal 2011 dan berencana memasarkan perangkat itu di luar kandang mereka, Jepang.
Teknologi baru televisi 3D yang tidak lagi membutuhkan kacamata untuk menontonnya ini mulai dikembangkan oleh sejumlah pabrikan.
Kabar mengenai rencana Toshiba itu disampaikan oleh eksekutif Toshiba Selasa (4/1), seperti dikutip Reuters.
Toshiba juga mengumumkan target ambisius untuk peningkatan sepertiga penjualan unit TV mulai April menjadi 20 juta.
Perusahaan asal Jepang itu memproduksi berbagai produk mulai dari peralatan rumah tangga hingga stasiun tenaga nuklir. Toshiba sudah meluncurkan glasses-free 3D TV berukuran 12 inci dan 20 inci di Jepang.
Kebutuhan akan kacamata khusus dianggap faktor utama yang menghalangi penjualan TV 3D. Tetapi, perusahaan-perusahaan pesaing mengatakan sudut pandang pada teknologi glasses-free terlalu membatasi.
Atsushi Murasawa, pimpinan produk visual Toshiba, mengatakan kepada reporter dalam acara Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas Selasa (4/1) bahwa reaksi untuk menetapkan itu telah menguntungkan.
Perusahaan itu akan menunjukkan prototipe glasses-free 3D TV layar 56 inci dan 65 inci pada acara CES dan mungkin akan meluncurkan dua model. Satu model berukuran lebih dari 40 inci dan yang lain lebih dari 50 inci.
"Produk-produk itu tidak akan hanya untuk pasar Jepang, tetapi juga Amerika, Eropa dan China," kata Murasawa.
Dia tidak merinci tanggal peluncuran atau harga produk baru itu.
Toshiba membuat layar LCD (liquid crystal display) di Jepang untuk model kecil glasses-free 3D TV, tetapi perusahaan itu mengatakan membutuhkan kerjasama dengan pemasok luar untuk layar yang lebih lebar.
Perusahaan itu juga menjual televisi berkemampuan 3D yang untuk menontonnya menggunakan kacamata seperti biasanya, bersamaan dengan yang ditawarkan pesaing mereka seperti Sony Corp.
Toshiba berupaya mendorong penjualan televisi di negara-negara berkembang dan untuk meraih 10 pangsa pasar TV AS, dibanding sekitar 7 atau 8 persen saat ini, kata Murasawa.