Jumat 02 Dec 2011 16:36 WIB

Pasar Lampu Penerangan Hemat Energi Capai 80 Persen

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Tren penggunaan lampu penerangan hemat energi di Indonesia akan terus meningkat pesat dalam beberapa tahun ke depan dengan kebutuhan diproyeksikan bisa mencapai 400 juta unit per tahun.

Manajer Permasaran Lampu Komersial PT Philips Indonesia Hendry Syafrullah kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan, saat ini sekitar 80 persen pasar penjualan lampu sudah dikuasai lampu hemat energi, baik produk lokal maupun impor.

"Produk lampu hemat energi Philips sampai saat ini menguasai sekitar 65 persen pangsa pasar. Saat ini, sekitar 85 persen produk kami adalah lampu hemat energi," katanya usai menyerahkan hadiah rumah senilai Rp1 miliar kepada pemenang program "Philips Terang-Terangan".

Hendry mengemukakan bahwa total energi yang digunakan untuk pencahayaan (lampu) di seluruh dunia, saat ini telah mencapai 20 persen dari total penggunaan energi. "Penggunaan lampu hemat energi diharapkan mampu menekan jumlah penggunaan energi dan membantu program pemerintah," ujarnya.

Selain fokus memperluas pangsa pasar lampu hemat energi, perusahaan elektronik yang berkantor pusat di Belanda ini, juga terus mengkampanyekan produk lampu "Light Emitting Diode" (LED) yang hemat energi dan tahan lama hingga usia 25 tahun.

"Sekarang pasarnya masih sangat kecil, baru sekitar 3 persen. Kendala utama pemasaran lampu LED adalah harganya yang masih mahal dibandung lampu biasa," kata Hendry. Selain hemat energi dan tahan lama, lanjut Hendry, produk lampu LED juga sudah mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement