Kamis 05 Mar 2015 14:30 WIB

PT Len Kembangkan Simulator Penerbangan

Wahana simulator pesawat Garuda Indonesia di KidZania Jakarta.
Foto: dok KidZania
Wahana simulator pesawat Garuda Indonesia di KidZania Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Len Industri (Persero) mengembangkan simulator penerbangan pesawat Boeing dan Airbus. Simulator ini siap  memenuhi pesanan dalam maupun luar negeri. "Awalnya dengan pengalaman Len dalam menjalankan proyek Pengadaan simulator Boeing dan Airbus untuk STPI di Curug pada 2011. Len sudah mampu membuatnya dan kini melakukan pengembangan," kata Manajer Komunikasi PT Len Industri Donny Gunawan di Bandung, Kamis (5/3).

Ia menyebutkan saat ini PT Len melakukan pengadaan, instalasi, konfigurasi hingga maintenance. Saat ini BUMN Strategis itu sedang mengembangkan sendiri simulator itu. Terutama dari sisi software. Untuk hardware sebagian besar membeli dari market yang sudah ada. Namanya Flight Training Device.

Ia menyebutkan alat simulator penerbangan itu calon pembelinya dari sekolah-sekolah penerbangan ataupun maskapai penerbangan. Simulator itu mengacu kepada Peraturan keselamatan penerbangan dari Kementerian Perhubungan. Produk simulator itu sama persis dengan aslinya yang didukung oleh beberapa panel, tuas kemudi dan perangkat yang sama dengan jenis pesawat yang dimaksud.

Saat ini Len masih melakukan pengembangan, dari bentuk simulator yang berupa panel coba ditransformasikan menjadi touch screen sesuai dengan perkembangan dan perangkat kokpit terakhir dari pesawat tercanggih."Bila berhasil akan memberikan kita bidang bisnis yang baru," katanya.

Penggunaan simulator penerbangan merupakan perangkat penting dari sekolah penerbangan. Namun sejauh ini mereka masih melakukan pengadaan simulator dari luar negeri. Len sudah bisa melakukan pengadaan dan memproduksi sumulator itu. Beberapa unit sudah dibuat dan digunakan di sekolah penerbangan Curug. 

 

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement