REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pesawat Curiosity untuk menjelajah Mars barangkali sudah 'tidak musim'. Selanjutnya, Badan Antariksa AS (NASA) akan mengirimkan pesawat tanpa awak untuk mengeksplor Planet Jupiter. Insinyur NASA mengembangkan robot yang bisa melayang di atmosfer Jupiter.
Robot ini memungkinkan ilmuwan untuk mempelajari atmosfer di Jupiter dengan lebih detail lagi. Robot yang diberi nama 'Windbots' ini juga bisa memanen energi dari Jupiter. Insinyur sedang merancang desain robot yang bisa tetap melayang di atmosfer planet dalam jangka waktu yang lama.
NASA ingin robot baru yang bisa mempelajari atosfer di Jupiter dan Saturnus. Kedua planet ini diduga tidak memiliki permukaan padat yang memungkinkan robot ini bisa mendarat. Dr Adrian Stoica, peneliti utama di NASA yang bertangung jawab pada proyek ini mengatakan sumber energi pesawat ruang angkasa tradisional seperti nuklir akan terlalu berat. Sementara tenaga surya bisa diandalkan untuk menembus atmosfer Jupiter yang tebal. Energi surya juga bisa cukup membantu ketika ilmuwan ingin mencari tahu mengenai sisi gelap planet.
Sebelumnya, NASA pernah berupaya menjelajah Jupiter melalui pesawat luar angkasa Galileo pada tahun 1995. Galileo mengirimkan robot satelit melalui sebuah parasut. Robot bertenaga baterai ini bisa bertahan lebih dari satu jam sebelum hancur oleh panas dan tekanan hebat oleh badai di Jupiter. Itu adalah satu-satunya pesawat yang pernah berkelana di Jupiter.
Saat ini, tim masih mencari tahu berapa energi yang dibtuhkan untuk menjaga robot ini tetap mengudara. "Tapi kita masih mencai tahu apakah windbot ini nantinya memerlukan diameter sepanjang 10 meter atau 100 meter," kata dia, seperti diberitakan Daily Mail.
Mereka juga percaya robot ini nantinya bisa digunakan untuk memperkirakan peristiwa cuaca yang terjadi di bumi seperi badai dan tornado. Sebelum Windbot ini menjelajah Jupiter, NASA masih menunggu informasi dari pesawat Juno, pesawat NASA yang saat ini masih dalam perjalanan menuju Jupiter. Pesawat ini menempuh perjalan selama lima tahun sebelum nantinya dijadwalkan tiba di Jupiter pada Juli 2016. Juno nantinya diharapkan bisa memberikan sedikit informasi mengenai Jupiter, apakah disana terdapat batu atau tidak, serta mencari tanda-tanda atmosfer disana.