REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya, para ilmuwan merancang sebuah robot serangga yang lebih kecil dari penjepit kertas. Robot ini memiliki kemampuan untuk terbang dan berenang. Insinyur dari Harvard University merancang robot serangga yang mempu mengepakkan sayap hampir 120 kali per detik. Gerakan ini nyaris tidak terlihat oleh mata telanjang. Dilansir dari ndtv, robot ini diberi nama The Robobee.
Tantangan terbesar pembuatan robot ini adalah pada persyaratan desain. Untuk bisa terbang, robot ini memerlukan sayap yang besar untuk menghasilkan daya angkat yang tinggi. Sementara, untuk bisa berenang, robot ini perlu dirancang dengan luas permukaan seminimal mungkin. Robot berukuran kecil dan ringan namun tidak mematahkan tegangan permukaan air menjadi tantangan dalam menciptakan robot ini.
"Melalui berbagai teori, komputasi dan studi eksperimental kami menemukan bahwa mekanisme mengepakkan propulsi (rangkaian sistem untuk menggerakkan kapal) sebenarnya sangat mirip baik di udara maupun di air," ujar Kevin Chen, mahasiswa pascasarjana di Laboratorium Harvard Microrobotics.
Untuk mengatasi rintangan ini, Robobee dirancang bisa melayang di atas air. Untuk bisa berenang, sejenak sayapnya berhenti bergerak dan menjatuhkan dirinya untuk bisa masuk ke dalam air. Yang menjadi rumit dalam perhitungan desain ini adalah tim juga harus memperhitungkan kepadatan pada air. Air hampir seribu kali lebih padat dibandingkan udara. Perhitungan yang tidak tepat akan mengakibatkan sayap robot ini patah.