REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, Agus Setiawan, membuat inovasi alat pendeteksi banjir. Alat ini terhubung dengan ponsel yang memberitahukan kenaikan air di titik tertentu.
Agus memberi nama alat ini dengan Wan Flood Detector. Ia bercerita, ide awal pembuatan alat ini karena saat hujan deras rumah kontrakannya sering kemasukan air luapan dari selokan.
“Kemudian saya berpikir untuk membuat alat pendeteksi banjir yang bisa menghubungi pemilik rumah kalau air mencapai ketinggian tertentu,” ucapnya saat ditemui wartawan di kampus UM Surabaya, Rabu (1/6).
Mahasiswa semester IV Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik ini menjelaskan, cara kerja detektor banjir ini dengan indikator pelampung elektrik. Ketika aliran air mencapai ketinggian tertentu, pelampung elektrik akan naik. Secara otomatis menyalurkan energi yang bisa menekan tombol switch pada panel. Kabel pada panel ini terhubungi dengan ponsel sehingga saat tombol ditekan, maka ponsel secara otomatis melakukan panggilan ke nomor pemilik rumah.
“Ketika panggilan diangkat, akan ada suara yang memberi tanda banjir,” ucapnya.
Menurutnya, nomor panggilan keluar tersebut sudah disetting sebelumnya. Suara saat panggilan diangkat juga bisa disesuaikan dengan keinginan. Untuk membuat alat tersebut, Agus menghabiskan dana senilai Rp 1 juta. Komponen yang digunakan antara lain, pelampung elektrik, chasing panel, kabel-kabel, dan ponsel. Inovasi karya Agus tersebut telah meraih Juara Harapan I Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna yang digelar Pemkot Surabaya pada Mei 2016.