REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi bisa menciptakan robot untuk menembak, tank yang dapat memborbardir tanpa dikendalikan orang didalamnya, dan berbagai teknologi untuk perang lainnya.
Hal ini dikhawatirkan PBB akan digunakan para teroris untuk menggunakan teknologi pembunuh tersebut.
Laporan ini muncul dari asil pertemuan yang membahas tentang persenjataan, digelar di Jenewa, beberapa waktu yang lalu. Hasilnya mengatakan, senjata otomotis akan membawa berbagai masalah penyerangan kriminal dimana-mana.
Para ahli dari berbagai negara yang hadir di Jenewa, mempertimbangkan implikasi dari Lethal Autonomous Weapons System (LAWS). Itu adalah senjata yang dapat menembak tanpa pengoperasian yang dilakukan manusia.
Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk memulai mengatur proses cara pakai senjata dan robot pembunuh. Hal itu untuk memastikan bahwa para teroris tidak akan menggunakan senjata tersebut secara sembarangan untuk perang.
Namun, laporan yang dilansir dari Dailymail, Kamis (30/6), mengatakan teroris tak akan acuh pada petunjuk dan aturan.