REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina memasang bagian terakhir teleskop radio raksasa, yang dianggap sebagai alat terbesar di dunia untuk mengamati sekaligus melacak kehidupan asing di luar angkasa.
Teleskop berdiameter lima ratus meter, atau Five-hundred-metre Aperture Spherical Telescop (FAST) berukuran seluas 30 lapangan sepak bola ini menempati kawasan pegunungan di bagian barat daya Provinsi Guizhou, salah satu wilayah miskin Cina.
Menurut Zhen Xiaonian, kepala deputi Badan Observasi Astronomi Nasional, lembaga di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China yang membangun alat tersebut mengatakan ilmuwan akan mulai mengkaji teleskop itu dalam waktu dekat ini.
"Proyek ini berpotensi mencari dan menemukan lebih banyak objek asing yang akan membantu peneliti memahami asal mula alam semesta, sekaligus sebagai upaya turut andil dalam misi dunia melacak kehidupan di luar angkasa," lapor Xinhua Senin (4/7).
Ditambahkan oleh Zhen, teleskop radio senilai 1,2 miliar yuan (180 juta dolar Amerika Serikat) tersebut akan menjadi alat paling unggul di dunia dalam satu hingga dua dasawarsa ke depan.
Alat itu membutuhkan waktu pembuatan selama lima tahun, dan aktivitas pertamanya akan dimulai pada September.
Salah satu prioritas pihak Beijing adalah memajukan program luar angkasanya, pasalnya Presiden Xi Jinping telah memprakarsai negara itu untuk menjadi salah satu kekuatan luar angkasa dunia.
Ambisi Cina di antaranya adalah menerbangkan manusia ke bulan pada 2036 dan membangun stasiun luar angkasa.
Program tersebut telah dimulai dan tengah dikerjakan.
Cina mengklaim program luar angkasanya ditujukan demi misi perdamaian. Namun, Departemen Pertahanan AS menandai peningkatan kemampuan Cina di sektor luar angkasa, seraya mengatakan, aktivitas tersebut tampaknya ditujukan untuk mengantisipasi potensi ancaman di saat krisis menggunakan aset luar angkasa.