REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Lebih dari 600 sekolah di Amerika Serikat menggunakan metode sama untuk mengatasi adiksi ponsel yang dialami pelajar. Caranya adalah dengan menjauhkan ponsel dari jangkauan dan pandangan pemiliknya.
Metode sederhana itu digagas Graham Dugoni, pendiri perusahaan Yondr. Produknya yang juga dikenal dengan nama Yondr berupa kantung neoprene kecil berwarna abu-abu tempat menyimpan ponsel untuk sementara waktu.
Perusahaan yang berdiri sejak 2014 itu sudah memperkenalkan metode ini ke Amerika Utara, Eropa, dan Australia. Yondr bekerja sama dengan sekolah, pengadilan, fasilitas medis, juga penyelenggara konser dan acara pernikahan.
Orang yang berada di area Yondr harus mematuhi aturan untuk 'mengunci' ponsel mereka dalam kantung tersebut. Ponsel baru boleh diakses kembali dari penjara mini itu di area yang disebut "unlocking base".