REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Perkembangan teknologi digital yang pesat telah memberikan banyak manfaat, namun juga membawa tantangan psikologis yang tidak bisa diabaikan. Karena, setiap individu dan masyarakat semakin rentan terhadap dampak negatif seperti stres, kecemasan berlebih dan kecanduan akibat penggunaan teknologi yang tidak bijaksana.
"Oleh karena itu, BINUS Bandung membuka jurusan Digital Psychology yang menggabungkan psikologi dan computer science yang diharapkan dapat menjadi jawaban atas kebutuhan ini," ujar Direktur Kampus BINUS Bandung Dr Johan Muliadi Kerta, Rabu (4/8/2024).
Acara peluncuran ini menggabungkan sesi Studium Generale bertema "Leveraging Technology Through People for a Connected Future" dengan pengenalan yang mendalam mengenai jurusan studi Digital Psychology itu sendiri.
Johan Muladi mengatakan, dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan, bagi para mahasiswa agar dapat mengembangkan teknologi yang lebih manusiawi, beretika dan mampu menjaga kesejahteraan mental penggunanya.
Peluncuran jurusan Digital Psychology ini juga, kata dia, mencerminkan semangat BINUS Bandung, untuk terus memberdayakan masyarakat dan memajukan bangsa melalui pendidikan yang relevan dan adaptif terhadap perubahan zaman.
"Jurusan ini dirancang untuk mendorong inovasi dan perkembangan teknologi di Indonesia, serta memberikan wawasan dan inspirasi kepada mahasiswa, akademisi dan profesional tentang pentingnya memahami aspek psikologis dalam pengembangan teknologi," paparnya.
Johan Muladi, diharapkan jurusan untuk menyiapkan generasi muda yang siap menyejahterakan masyarakat Jabar. Dalam era digital yang terus berkembang pesat, teknologi bisa memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan mental individu maupun masyarakat.
"Kami juga ingin melihat bagaimana penggunaan data bisa meningkatkan kesehatan mental orang-orang. Itulah harapan kami saat meluncurkan jurusan Digital Psychology," kata Johan.
Head of Gamification Service Agate Junialdi Dwijaputra mengatakan, pihaknya mendorong bagaimana memaksimalkan teknologi. "Serta bagaimana kita bisa mengumpulkan data dari sana untuk meningkatkan kualitas layanannya. Saya ingin semakin banyak orang mempelajari hal tersebut," katanya.
Associate Vice President (AVP) of Data Mekari Cecilia Astrid Maharani melanjutkan, hadirnya jurusan Digital Psychology menjawab kebutuhan di era saat ini.
“Merupakan kebanggan tersendiri bisa berkontribusi dalam peluncuran jurusan Digital Psychology di BINUS Bandung. Saya berharap jurusan ini dapat menjadi wadah yang kuat bagi generasi penerus bangsa untuk mengembangkan potensi mereka di bidang digital dan psikologi, sekaligus memajukan dunia data dan AI dalam memahami perilaku manusia di era digital ini," paparnya.
Head of Psikologi BINUS University Esther Widhi menjelaskan, kurikulum program ini dirancang untuk memenuhi tujuan utamanya, yaitu memadukan ilmu Psikologi dan Computer Science dalam pengembangan teknologi dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan psikologi.
Agar, kata dia, produk dan layanan berbasis teknologi yang dihasilkan, mampu menjaga dan meningkatkan kesejahteraan mental penggunanya. Pihaknya pun, sangat antusias dengan hadirnya program Digital Psychology di BINUS Bandung.
"Kami berharap jurusan ini dapat menjadi pelopor dalam mengintegrasikan ilmu psikologi dengan teknologi digital, khususnya dalam pemanfaatan data dan AI untuk memahami dan meningkatkan kesejahteraan manusia," katanya.
Sedangkan Dean Faculty of Humanities BINUS University Elisa Carolina mengatakan, melalui program ini pihaknya berkomitmen untuk mencetak lulusan yang mampu berkontribusi secara signifikan dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. "Selain itu, kami juga menyediakan beasiswa 100 persen bagi para mahasiswa berprestasi, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pengembangan talenta unggul di bidang ini," katanya.
Diharapkan, kata dia, pendidikan Digital Psychology dapat memenuhi kebutuhan industri yang memerlukan tenaga kerja kompeten di bidang teknologi. Sekaligus, memahami dampaknya terhadap psikologi dan kesejahteraan mental.