Rabu 04 Aug 2010 04:53 WIB

iPad Bikin Orang Jadi Individualis?

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Meroketnya iPad sebagai piranti futuristik berimbas pada kekhawatiran menurunnya kualitas interaksi sosial antar individu. Kekhawatiran itu tercermin dalam hasil survei yang menyebut pengguna iPad cenderung memiliki kepribadian yang egois dan individualis. Bahka riset mengungkapkan seseorang yang memiliki iPad hanya memiliki sedikit empati terhadap orang lain.

Survei yang digagas tim dari Koelkebeck of MyType juga menyebut pemilik iPad umumnya memiliki karakteristik  berpendidikan tinggi, haus akan kekuasaan, ambisius, tidak ramah dan berusia 30-50 tahun. Selain itu, menurut hasil survei, rata-rata pengguna iPad cenderung gila kerja, tertarik dengan bisnis dan keuangan di mana dua profesi tersebut memberikan kesempatan untuk memperoleh kekuasaan dan penghargaan.

"Harga piranti yang sangat mahal menjadikan pengguna iPad cenderung spesifik," kata kata Kolkebeck seperti dikutip dari Dailymail, 2 Agustus. Alasan lain, masih oleh Kolkebeck, semakin banyak orang yang menghabiskan banyak waktu di depan komputer dan menikmati interaksi dengan teknologi baru. "Belum lagi ketika mereka libur, mereka cenderung memanfaatkan waktu yang ada untuk mengutak-atik layar komputer."

Sementara menurut, pendiri Apple, Steve Jobs, revolusi teknologi berkaitan erat dengan revolusi dalam kehidupan. Ia berpendapat revolusi itu dimulai saat individu menemukan cara untuk melakukan perjalanan jauh dan berlanjut pada bagaimana cara seseorang membaca buku.

Respon atas iPad tak lepas dari kemampuan yang dimiliki gadget ini. Dirancang sebagai 'ponsel' kedua, iPad menawarkan kemudahan akses, sharing dan interaksi multitasking. Kapasitas penyimpanan yang besar serta dukungan teknologi terkini yang dibenamkan di dalamnya memang menjadi salah satu daya tarik tersendiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement