Rabu 10 Sep 2014 04:29 WIB

Bukan iWatch, Tapi Apple Watch

Apple Watch.
Foto: Mashable
Apple Watch.

REPUBLIKA.CO.ID, CUPERTINO -- Tak sekadar meluncurkan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, Apple turut mengenalkan produk pertama mereka di pasar wearable device, Selasa (9/9) waktu Amerika Serikat. Perangkat itu sebuah jam tangan pintar. Namanya Apple Watch -- bukan iWatch seperti pernah disebut-sebut sebelumnya.

CEO Apple Tim Cook mengenalkan smartwach perdananya ini secara resmi dalam sebuah acara di Flint Center di Cupertino, California, AS. 

"Kami telah mengerjakan Apple Watch untuk waktu yang lama," ungkap Cook kepada para undangan yang hadir dalam acara tersebut, Selasa. "Ini merupakan perangkat paling personal yang pernah kami buat."

Apple Watch tersedia dalam dua ukuran (38 mm dan 42 mm). Keduanya bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis casing dan sabuk, dengan pilihan bahan dari logam hingga karet. Pengguna juga bisa memadukannya dengan variasi termewah berlapis emas 18 karat.

Smartwatch ini memiliki desain kepala kotak bersudut membulat. Di sisi bodinya terdapat tombol fisik, yang berfungsi layaknya tombol 'Home'.

Apple Watch bisa digunakan untuk menerima dan mengirim pesan, menerima telepon, hingga memonitor kesehatan dan kebugaran penggunanya -- karena sudah dilengkapi fitur pendeteksi detak jantung.

Ia juga bisa digunakan untuk memutar file musik dari iPhone atau komputer, mengobrol dengan Siri, mengontrol peta (Maps), hingga menyimpan dan menampilkan foto. Sayangnya, jam ini hanya bisa terhubung dengan model iPhone 5 ke atas.

Seperti pada iPhone 6, Apple Watch sudah bisa digunakan sebagai alat transaksi pembayaran melalui sistem Apple Pay. Fitur lain adalah baterainya bisa dicas secara nirkabel. 

Apple Watch mulai dipasarkan awal tahun depan dengan banderol 349 dolar AS atau Rp 4,1 jutaan.

sumber : Mashable/Recode
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement