Kamis 15 Aug 2019 15:27 WIB

Nokia Perkenalkan Teknologi 5G Bagi Industri 4.0

Industri bisa bergerak lebih cepat dengan teknologi 5G.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indira Rezkisari
5G
Foto: Pixabay
5G

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seiring dengan kemunculkan Revolusi Industri 4.0, Nokia menunjukkan kesiapannya menghadapi era konektivitas melalui Nokia 5G. “Revolusi Industri 4.0 membuat berbagai organisasi bergantung pada penggunaan sistem cyber-physical untuk mempersingkat dan mentransformasi proses pekerjaan yang dijalankan,“ kata Kepala Teknologi 5G Nokia, Brian Cho dalam media breafing "Nokia 5G Innovation Day" di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).

Dalam kegiatan itu, Nokia mengadakan beberapa demonstrasi tentang peningkatan automasi dan penggunaan data dalam membantu berbagai sektor bisnis. Tujuannya, agar industri dapat bergerak lebih cepat. Setidaknya, ada lima teknologi 5G yang diperkenalkan Nokia.

Baca Juga

Pertama, aplikasi ultra-reliable low latency communication (URLLC) pada otomatisasi pelabuhan. Aplikasi itu mengendalikan sejumlah pesawat tanpa awak dengan kecepatan tinggi pada pelabuhan.

Kedua, demonstrasi mengenai evolusi 5G Transport yang berfokus pada bagaimana pengirisan jaringan yang dinamis. Teknologi itu dibentuk dengan perangkat lunak yang menyediakan konektivitas yang dibutuhkan, serta memastikan mekanisme automasi dapat memberikan pengalaman dengan kualitas terbaik bagi berbagai kelompok pengguna.

Ketiga, pameran pusat operasi layanan yang cerdas melalui antaramuka sistem pendukung keputusan yang menyeluruh untuk mendorong perilaku cerdas bagi operasi layanan. Keempat, future X digital operations untuk memastikan sentralitas pelanggan melalui terobosan performa jaringan dan pengurangan biaya. Demonstrasi berpusat pada cara menciptakan nilai tersendiri bagi penyedia layanan yang mengembangkan ekosistem digital dengan mengaplikasikan kerangka operasi digital untuk layanan yang diadakan.

Kelima, demonstrasi pengalaman berbelanja menggunakan virtual reality. Aplikasi teknologi 5G ini menggabungkan pengalaman berbelanja ritel dalam dan luar jaringan (daring dan luring), contohnya memungkinkan klien mencoba pakaian nyata menggunakan cermin virtual. Dengan itu, pelanggan dapat melakukan pemindaian dan pengukuran secara real-time yang hasilnya dikonversi ke dalam ukuran pakaian masing-masing. Selanjutnya, pakaian dapat diproduksi sesuai permintaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement