REPUBLIKA.CO.ID, Berdasarkan keputusan yang dikeluarkan oleh Federal Trade Commission (FTC) perihal aplikasi berbayar, Apple diwajibkan untuk mengembalikan dana sebesar US$ 32,5 juta atau sekitar Rp 394 miliar kepada pelanggannya.
Ketentuan tersebut diumumkan oleh FTC pada hari Rabu, 15 Januari waktu setempat. Keputusan disepakati tersebut adalah hasil dari adanya keluhan terkait biaya yang dikenakan kepada konsumen yang berjumlah jutaan dollar di dalam aplikasi berbayar yang dilakukan oleh anak-anak tanpa pengawasan orang tua.
Dalam persetujuan tersebut, seperti dikutip dari WashingtonPost, Rabu (15/01), Apple juga merubah sistem dan metode penagihan untuk memastikan dan mengkonfirmasi ulang kepada pengguna bahwa tindakan yang dilakukan akan menimbulkan biaya dan mewajibkan mereka untuk membayar tambahan fitur aplikasi perangkat Apple yang digunakan.
Secara khusus keluhan terkait biaya yang dikenakan oleh Apple melanggar aturan FTC, di mana Apple tidak menerapkan sejumlah prosedur salah satunya adalah kewajiban vendor untuk memberikan waktu selama 15 menit sebelum aplikasi tambahan dapat dibeli, jika melewati batas 15 menit maka pembelian tersebut seharusnya dibatalkan.
Sejauh ini Apple tercatat telah mendapatkan ribuan keluhan terutama terkait pembelian aplikasi yang dilakukan oleh anak-anak yang mengakibatkan para orang membayar jutaan dollar tanpa mengetahui apa yang dibeli.
Terkait keputusan ini, menurut informasi yang dirilis oleh Recode bahwa CEO Apple Tim Cook memberikan catatan kepada para staffnya. Cook mengatakan mereka masih akan melakukan negosiasi dengan FTC selama beberapa bulan ke depan terkait masalah ini dan juga klaim yang disetujui. Berikut pernyataan Tim Cook:
"Tahun lalu, kami telah mengembalikan sejumlah uang konsumen yang melakukan pembelian aplikasi tanpa pengawasan orang tua. Kami ingin semua konsumen merasakan dampak dari apa yang kami lakukan, untuk itu kami mengirim 28 juta email kepada konsumen App Store, semua orang yang sudah membeli aplikasi terutama untuk anak-anak. Alhasil, kami mendapatkan 37,000 klaim dan kami akan mengganti semua klaim tersebut seperti yang dijanjikan."