REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Perusahaan layanan jual beli online, eBay Inc., mengatakan bahwa sejumlah peretas berhasil mengakses data milik 145 juta penggunanya tiga bulan lalu.
Pencurian data tersebut dapat menjadi salah satu yang terbesar sepanjang sejarah berdasarkan jumlah akun yang terdampak.
eBay mendesak para pengguna layanannya untuk merubah kata kunci (password) dengan segera karena merupakan salah satu data yang dicuri.
Juru bicara eBay Ananda Miller kepada Reuters mengatakan bahwa password-password tersebut telah dienkripsi dan perusahaannya sampai saat ini yakin para peretas belum dapat memecahkan kode enkripsi tersebut.
"Belum ada bukti yang menunjukkan dampak langsung bagi pengguna eBay. Kami belum mengetahui apakah para peretas itu berhasil mende-enkripsi kata kunci yang dicuri karena pekerjaan itu bukan hal yang mudah," kata Miller.
Menurut Miller, para peretas menyalin sebagian besar data yang berhasil dicuri. Data-data tersebut di antaranya adalah kata kunci, alamat surat elektronik, tanggal lahir, dan sejumlah informasi pribadi lainnya.
Dia memastikan data finansial pengguna eBay--seperti nomor kartu kredit--tetap aman.
Untuk menyelidiki pencurian data itu, eBay telah mempekerjakan divisi forensik Mandiant dari perusahaan FireEye Inc. Mandiant dikenal publik Amerika Serikat setelah pada Februari 2013 lalu menyiarkan laporan mengenai kelompok peretas di Shanghai yang punya hubungan dengan tentara nasional Tiongkok.
Sejumlah pakar keamanan mengatakan para pengguna Ebay saat ini harus meningkatkan kewaspadaan mengenai kemungkinan penipuan, terutama jika mereka menggunakan kata kunci yang sama untuk akun lain.
"Masyarakat harus berhenti menggunakan kata kunci yang sama untuk sejumlah akun. Mereka harus segera mengganti kata kunci itu," kata ahli strategi keamanan global dari perusahaan Rapid7, Trey Ford.