Kamis 30 Jul 2015 17:08 WIB

Telkomsel Sediakan Sipinter untuk Kodam IX/Udayana

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dwi Murdaningsih
Combat Telkomsel
Combat Telkomsel

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR – Guna mendukung kinerja Kodam IX/Udayana, Telkomsel menghadirkan sistem pelaporan terintegrasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sistem pelaporan itu bernama Sipinter (Sistem Pelaporan dan Informasi Pembinaan Teritorial), yang digarap Telkomsel bekerjasama dengan Nagabendu Teknologi Utama.

“Sistem ini kami hadirkan sebagai wujud kontribusi kami membantu Kodam IX/Udayana untuk mengoptimalkan fungsi pembinaan teritorial TNI AD melalui TIK," kata GM Regional Account Management Telkomsel Area Jawa Bali, Roeswandi, Kamis (30/7), dalam acara penandatanganan kerjasama antara Telkomsel dengan Nagabendu Teknologi Utama.

Dengan diimplementasikannya Sipinter kata Roeswandi, para personel Babinsa dan jajaran staf Kodam IX/Udayana mampu mendeteksi posisi dan pergerakan anggota. Selain itu Sipinter juga mampu memetakan potensi wilayah, dan mampu memetakan kondisi pertahanan dan keamanan serta potensi ancaman atau gangguan secara realtime.

Dikatakan Roeswandi, Sipinter juga dapat berfungsi sebagai basis data untuk diintegrasikan dengan fungsi lain serta sebagai sarana alternatif bagi komunikasi dan komando secara langsung. "Di samping fitur pembinaan teritorial, Sipinter juga dilengkapi dengan fitur swasembada pangan, laporan kegiatan, data masyarakat, serta data petani dan ketersediaan alat mesin pertanian," kata Roeswandi.

Sipinter akan dimanfaatkan oleh lebih dari 3.400 personel Babinsa dan jajaran staf di lingkungan Kodam IX/Udayana. Mereka adalah pengguna KartuHalo yang terhubung dengan jaringan Telkomsel. Pangdam IX/Udayana, Torry menyatakan terima kasih atas dukungan Telkomsel dalam penyediaan Sipinter. Peranan TIK sebutnya, sangat penting guna mendukung aktivitas serta meningkatkan produktivitas jajaran Kodam IX/Udayana.

"Kami berharap Sipinter dapat dioptimalkan seluruh jajaran untuk menjalankan tugas pertahanan dan keamanan wilayah teritorial NKRI di Bali, NTB, dan NTT dengan sebaik-baiknya,” ungkap Torry.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement