REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinyal dikeluhkan kurang baik di daerah pinggiran kota, penyedia layanan internet bergerak Bolt, menyebut bahwa hal itu wajar.
"Blank spot memang musuh, di mana pun dan siapa pun operatornya pasti akan menemukan blank spot," kata Billy Abe, Chief Product Officer Bolt, di Jakarta, Selasa (28/6).
Untuk mengatasi hal tersebut, Abe mengatakan, Bolt akan mengoptimalkan jaringan yang sudah ada. "Setiap bulan kami ada Network Optimization untuk memastikan jaringan merata," ujar dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan Bolt tidak berencana menambah BTS. "Kami coba fokus dulu dengan 3.600 BTS yang kami punya. Sekarang strateginya kami optimisasi 3.600 jaringan apakah semua sudah tergarap karena kalau tambah (BTS) terus tidak akan ada habisnya," kata Abe.
Saat ini, jaringan Bolt meliputi Jabodetabek dan Medan. Meski tidak dapat dipungkiri Jabodetabek berkontribusi terbesar untuk pemakaian internet, saat ditanya tentang perluasan wilayah jaringan, Bolt mengaku berencana demikian.
"Sebenarnya tidak keluar dari situ (Jabodetabek) pun kami tidak mengalami kerugian, tapi tentunya banyak permintaan dari konsumen. Tentunya kami ada keinginan untuk ekspansi," kata Abe.