REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan mengungkapkan bahwa kerap berkomunikasi di media sosial (medsos) tidak membahayakan kemampuan bahasa anak. Selama ini para orangtua khawatir ungkapan-ungkapan santai atau bahasa tidak formal seperti ‘LoL’ dan ‘omg (oh my god)’ dalam percakapan di medsos dapat mempengaruhi kemampuan bahasa anak-anak mereka.
Tetapi para ilmuwan melalui GCSE menyimpulkan bahwa tidak seluruh anak-anak membawa percakapan di medsos ke dalam ruang ujian. Bahkan, bagi anak-anak terampil dapat menempatkan diri kapan harus berbicara santai kepada teman dan kapan harus menggunakan bahasa yang baik di sekolah.
Tidak hanya ungkapan dan istilah santai, anak-anak juga dapat membedakan pemakaian teks seperti ‘@’ untuk ‘di’ dan ‘&’ untuk ‘dan’ saat di medsos dan saat belajar di sekolah.
Filio Constantinou, salah satu tim peneliti mengatakan kepada The Times bahwa mahasiswa memiliki daftar kesadaran yang relatif berkembang dengan baik. "Mereka menyadari fakta bahwa teks berbicara tidak dapat diterima untuk berkomunikasi secara tertulis formal," kata Constantinou.