Selasa 22 Aug 2017 10:00 WIB

Google Ciptakan Program untuk Hapus Watermark Foto

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
Google Photos. Ilustrasi
Foto: CNN
Google Photos. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Watermark atau tanda air kerap digunakan oleh para fotografer, komunitas foto, atau perusahaan penyedia layanan stock foto untuk menandai foto mereka agar tidak disalahgunakan. Praktek standar watermarking ini dianggap sebagai salah satu cara perlindungan hak cipta dari foto tersebut.

Biasanya, watermark berupa gambar, logo, ataupun kata-kata transparan yang dicantumkan di dalam sebuah foto. Namun, praktek ini ternyata masih rentan terhadap pelanggaran hak cipta. Pasalnya, masih ada cara yang bisa ditempuh untuk menghapus watermark tersebut.

Google pun telah menciptakan sebuah program komputer atau Kecerdasan Buatan (AI) yang bisa menghapus watermark, terutama untuk sekumpulan atau koleksi foto. Program ini diklaim mampu membantu fotografer, komunitas fotografi, maupun perusahaan penyedia layanan stock foto untuk bisa melindungi hak cipta dari karya-karya mereka dengan mengetahui tingkat kerentanan dari praktek watermarking tersebut.

''Memang cukup sulit untuk menghapus watermark dari satu foto. Tapi untuk sekumpulan foto, ada pola konsisten yang diterapkan, dan hal itu ternyata bisa dipecahkan dan dihapus,'' tulis makalah dari Google yang dipresentasikan di acara Computer Vision and Pattern Recognition Conference, seperti dikutip Daily Mail, Senin (21/8) WIB.

Program tersebut, lanjut keterangan di makalah tersebut, dapat mengurangi tingkat opacity dan menampilkan foto yang sebelumnya memiliki tanda watermark. Program itu akan mengenali kumpulan foto yang memiliki tanda watermark yang sama.

''Jika tanda watermark ini diterapkan di sejumlah foto, maka tanda itu akan menjadi sinyal dari koleksi foto tersebut. Pola dan sinyal ini dapat dikenali dan akhirnya bisa dihapus,'' lanjut keterangan dari Google tersebut.

Setelah berhasil mengidentifikasi tanda watermark itu, maka program tersebut akan melakukan dekomposisi terhadap foto tersebut, terutama unsur alpha matte untuk menunjukan foto asli tanpa watertmark. Proses ini kerap disebut 'multi image matting'. Di proses ini, tanda watermark dipisahkan dari foto-foto tersebut.

''Program ini bekerja dengan tingkat akurasi yang tinggi. Algoritma dalam program ini mengungkapkan pola atau sinyal yang secara konsisten digunakan di foto, dan dapat menghapus watermark tersebut dan menggantinya dengan foto yang sama dengan akurasi yang tinggi,'' tulis penjelasan dari Google di makalah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement