REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2017 baru saja merilis survei terbaru mengenai penetrasi internet di Indonesia. Hasil survei terbaru menyebutkan, masyarakat lebih menyukai akses internet menggunakan ponsel pintar daripada perangkat lainnya.
Sebanyak 44,1 persen mengakses internet melalui ponsel pintar, dan 4,49 persen menggunakan notebook atau komputer, sementara 39,28 persen memakai keduanya.
Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono mengatakan, meski demikian penggunaan internet oleh masyarakat masih belum maksimal.
"Pemanfaatan aplikasi lokal juga cukup minim," kata Henri dalam acara konferensi pers Survei APJII 2017 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pemanfaatan internet dalam bidang kesehatan dan ekonomi masih cukup minim, yani hanya 16,83 persen. Kemudian sebanyak 56,79 persen pengguna mengaku jarang menggunakan aplikasi lokal.
Pertumbuhan penetrasi internet juga tak lagi besar. Hal tersebut disebabkan masyarakat sudah banyak mengadopsi internet. Pada 2016 total penetrasi internet mencapai 132,7 juta pengguna, sementara tahun lalu sebanyak 143,26 juta pengguna.
Survei kali ini melibatkan 2.500 responden yang berasal dari enam pulau dengan tiga karakter wilayah, yakni terpencil, kota dan kabupaten, serta provinsi. Berdasarkan survei, penetrasi di wilayah urban sudah mencapai 72,41 persen, menyusul urban rural 49,49 persen, dan rural sebesar 48,25 persen.