REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tim Dokter Komunitas Universitas Indonesia (UI) membuat situs www.mata-data.com untuk memudahkan masyarakat memperoleh Data Kesehatan di Indonesia. Salah seorang penggagas Rodri Tanoto mengatakan selama ini hasil penelitian hanya tersimpan di dalam komputer atau lemari. Data tersebut tidak tersampaikan kepada masyarakat yang menjadi penerima manfaat.
"Gagasan utama kami adalah agar bukti-bukti penelitian kesehatan yang tersedia bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas," katanya di kampus UI Depok, Selasa (23/4).
Menurutnya selama ini ada proses komunikasi yang terputus antara pelaku peneliti dengan penerima manfaat. Karena itu visualisasi data ini diharapkan dapat menjembatani komunikasi tersebut.
"Data yang ditampilkan dalam grafik atau skema peta dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat dan menjadi metode yang sesuai untuk menyajikan cerita kesehatan kepada berbagai kelompok," jelas Rodri.
Para dokter penggagas situs www.mata-data.com adalah Rodri Tanoto, Levina Chandra Khoe, dan Retno Asti Werdhani. Mereka tergabung dalam Tim Pengabdi Masyarakat dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Situs tersebut merupakan inovasi penyajian data kesehatan nasional dalam bentuk visualisasi data interaktif. Dengan membuka situs tersebut, ragam data kesehatan di Indonesia yang pada awalnya dalam bentuk tabel raksasa yang sulit dipahami akan menjadi lebih mudah dimengerti. Dengan demikian pihak yang berkepentingan di dunia kesehatan dapat membuat keputusan yang terinformasi.
Selain itu, diharapkan masyarakat dapat secara mandiri mencari informasi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Situs ini menampilkan data yang spesifik dari Indonesia dan terbagi dalam provinsi-provinsi.
Adapun data yang ditampilkan di antaranya Status Gizi, Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Jumlah Perokok Setiap hari, Kesehatan Ibu, dan lain sebagainya. Data ditampilkan dalam bentuk visual yang mudah dipahami serta dapat ditelurusi di setiap wilayah/propinsi yang ada di Indonesia.
Sumber data diperoleh dari institusi terpercaya yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan Badan Pusat Statistik. Data tersebut merupakan hasil survei nasional yang dilaksanakan di tahun-tahun tertentu.