REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Matahari berpotensi menghasilkan bola api atau solarflare seribu kali lebih besar dibandingkan sebelumnya. Jika bola api ini menuju arah bumi, maka bumi akan mengalami bencana yang besar. Namun jangan khawatir, walaupun matahari memiliki potensi untuk menghasilkan api yang sangat panas, hal ini tidak akan mungkin terjadi pada matahari di bumi kita.
Dilansir dari laman Sciencealert, Chole Purgh, pemimpin peneliti dari Universitas Warwick di Inggris mengatakan jika matahari menghasilkan bola api yang sangat kuat atau superflare akan merusak sistem komunikasi GPS, radio komunikasi dan jaringan listrik. Jika hal ini terjadi, bumi bisa mengalami pemadaman listrik massal.
"Untungnya, kondisi yang diperlukan untuk superflare tidak mungkin terjadi pada Matahari, dengan melihat pengamatan pada aktivitasnya," ujar dia.
Baterai ini bisa diisi ulang dengan tenaga matahari
Dia menegaskan, walaupun matahari memiliki potensi seperti ini, tapi bentuk keadaan matahari sekarang tidak memungkinkan terjadinya bencana superflare. Superflare ketika jilatan energi matahari membentuk energi magnetik tiba-tiba dilepaskan. Sebagai gambaran, solarflare matahari normal setara dengan 100 juta megaton bom. Namun, superflare ini setara dengan 1 miliar megaton bom.
Para peneliti mengamati superflame pada bagian dari galasi lain. Mereka mengamati dari bintang biner di Galaksi Bima Sakti yang disebut KIC9655129. Menggunakan data dari teleskop Kepler NASA, mereka mendeteksi pola gelombang di bintang yang mengarah terjadinya flare.
Mereka menemukan bahwa apa yang menyebabkan jilatan api pada atau solarflare pada Matahari adalah sama dengan apa yang menghasilkan superflare di KIC9655129. Dari sini, ilmuwan menyimpulkan porses fisika yang sama bisa terlibat dalam kejadian superflare sehingga mendukung hipotesis bahwa matahari bisa menghasilkan superflare yang berpotensi merusak. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Astrophysical Journal Letters.
Berita Sains Lainnya:
Ilmuwan berhasil gambarkan lahirnya planet
Planet terdekat tata surya dinyatakan hilang