Sabtu 12 Mar 2016 14:33 WIB

Suka Duka Scott Kelly Setahun di Luar Angkasa

Scott Kelly
Foto: NASA
Scott Kelly

REPUBLIKA.CO.ID, Usai menjalankan misi satu tahun di luar angkasa, Astronot Scott Kelly akan 'menggantung' baju ruang angkasanya. Astonaut Badan Antariksa AS (NASA) ini akan pensiun pada 1 April mendatang.

NASA mengumumkan rencana pensiun Kelly pada Jumat (11/3). Pengumuman ini belum genap dua pekan sejak kembalinya Kelly ke bumi. Ia rencananya akan secara resmi meninggalkan lembaga ruang angkasa itu pada 1 April.

Selama satu tahun perjalanannya tersebut Kelly telah mengunggah ratusan foto ke sosial medianya. Sebagian besar merupakan gambar bumi dari orbit. Dia juga sempat membuat video lucu di ruang angkasa dengan mengenakan setelah gorila dari saudaranya atau mengejar sesama astronot.

"Misi satu tahun di rang angkasa ini merupakan tantangan mendalam untuk semua yang terlibat, dan itu memberi saya perspektif yang unik dan banyak waktu untuk merenungkan apa langkah berikutnya dari perjalanan kita serta meningkatkan kemampuan kami di ruang angkasa dan bumi," kata Kelly dalam sebuah pernyataan.

NASA mengatakan belum ada rencana khusus yang akan diumumkan. Tapi Kelly menurut NASA akan terus menjalani tes medis berkala sebagai bagian dari misi. Kembalinya Kelly ke Bumi menyisakan banyak cerita. Umur Kelly ternyata lebih muda dibandingkan umurnya yang seharusnya. Kelly juga menjadi lebih tinggi sekitar 5 cm dibandingkan tinggi badannya seharusnya.

Tim masih mempelajari perubahan tubuh Kelly untuk kepentingan penelitian. Tim akan mencari tahu dampak luar angkasa terhadap tubuh manusia. Untuk mempelajari hal ini, tim peneliti akan membandingkan kondisi Kelly dengan saudara kembarnya yang berada di bumi.

"Menyesuaikan dalam ruang angkasa lebih mudah bagi saya dibanding menyesuaikan di bumi. Aku tak akan pernah bisa selesai dengan ruang angkasa. Aku akan selalu terlibat," ujar Kelly menanggapi rencana pensiunnya.

Kelly telah memecah rekor dengan menghabiskan waktu selama 340 hari di orbit stasiun luar angkasa internasional. Misi Kelly setahun di ruang angkasa itu dilakukan untuk mempelajari bagaimana tubuh manusia berada dalam waktu lama di ruang angkasa. Hasilnya akan dibandingkan dengan kembaran Kelly, Mark, yang berada di bumi.

Pensiunan profesor kebijakan ruang angkasa John Logsdon mengatakan 'kepergian' Kelly akan berarti besar bagi lembaga ruang angkasa tersebu. Ini menurutnya akan menjadi kehulangan besar bagi NASA.

"Saya bertaruh tak ada satu pun nama astronot NASA lain, seseorang yang sedekat ini dengan program. Ini menjelaskan pada generasi berikutnya dari penerbang ruang angkasa, bahwa ada beberapa veteran yang pergi tapi tak banyak," ujar Logsdon.

Kelly kembali dari stasiun ruang angkasa pada 2 Maret lalu. Ia mendarat di Kazakhstan bersama kosmonot Rusia Mikhail Kornienko. Kembalinya Kelly ke kehidupan di daratan bisa dikatakan baik dan buruk. Di rumahnya di Houston, ia terjun ke kolam renang di belakang rumahnya masih dengan setelan biru penerbangannya. Tapi baju kini menjadi masalah bagi kulitnya, sebab di ruang angkasa pakaian melayang dan tak menyentuh kulitnya.

"Itu sangat, sangat sensitif. Ini hampir serasa seperti terbakar saat aku duduk, berbaring atau jalan," ujarnya.

Kelly mengatakan, ia berharap mempunyai lebih banyak pilihan dalam hidupnya dibanding sedikit pilihan yang ia dapat saat di stasiun ruang angkasa. Sebelum meninggalkan orbit, Kelly sempat berkicau di akun Twitternya.

"Perjalanan belum berakhir. Ikuti saya saat saya menemukan kembali #Bumi," kata Kelly.

Para pengikutnya di Twitter pun terus mengikuti perkembangan bagaiamana Kelly merasakan kembali steak pertamanya, janji ke dokter gigi pertama, dan hujan pertama pascakembalinya dar ruang angkasa.

Seperti dilansir Science Alert.com, Kelly akan kembali ke bumi dengan pesawat ruang angkasa Soyuz pada Rabu (2/3). Kelly menempuh perjalanan mengerikan yang memakan waktu kurang lebih 3,5 jam denngan kecepatan sekitar 230 meter per detik, sebelum nantinya meluncurkan parasut dan mendarat di Kazakhstan.

Scott Kelly juga memecahkan rekor Amerika, untuk astronot yang menghabiskan waktu di ruang angkasa. Ia tercatat berada di ruang angkasa selama 520 hari dalam empat misi yang dilakukannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement