REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali meraih prestasi gemilang.
Setelah awal tahun ini memenangi Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KGBI), kali ini mereka juga menjawarai Kontes Robot Indonesia (KRI).
Dengan demikian, tahun ini UMM berhasil menggondol dua kejuaraan paling bergengsi di bawah Kementerian Ristek Dikti untuk mahasiswa Teknik.
Dalam final KRI di Supermall Pakuwon Indah Surabaya pada 1-4 Juni lalu, tim robotika UMM mengunggulkan robot berkaki yang diberi nama Dome. Tim yang terdiri dari Imam Fatoni, Salis Muchtar, dan tim mekanik Abdul Haris Ardian di bawah dosen pembimbing M. Irfan ini meraih sukses menjuarai kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe berkaki.
Irfan mengakui pada kompetisi tingkat nasional ini persaingan terjadi sangat ketat. Pada tingkat regional, UMM sempat berada di posisi kedua di bawah PENS. Dome harus bersaing dengan robot milik tuan rumah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), UGM, ITS, dan UI.
"Persaingannya begitu mendebarkan karena selisih waktu dan ketepatannya begitu tipis, tapi berkat kesungguhan tim dan doa seluruh keluarga besar UMM kita menang,” ungkapnya.
Ditambahkan Irfan, robot Dome adalah kategori robot berkaki. Pada kompetisi tingkat regional 4 yang diikuti PTN dan PTS wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara pada Mei lalu, Dome hanya menduduki peringkat 3.
Hasil itu menjadi evaluasi tim untuk meningkatkan performa dengan merombak total robot Dome terutama pada motor dan kaki-kakinya. Saat lomba, robot diberi kesempatan tiga kali. Pada kesempatan pertama robot Dome berhasil menduduki peringkat 1. Namun pada kesempatan kedua, Dome turun ke peringkat 2.
"Pada kesempatan terakhir berkat strategi yang jitu dari tim maka robot Dome tidak memberi kesempatan lagi pada lawan-lawannya sehingga menjadi jawara," tutur Irfan.
Rektor UMM Fauzan mengaku bangga dengan pencapaian prestasi ini. Kedua prestasi membanggakan itu diraih setelah belajar banyak dari pengalaman mengikuti kontes di berbagai kampus serta dua kali menjadi tuan rumah, baik untuk KRI maupun KGBI.
"Menjadi tuan rumah itu melelahkan, tetapi harus kita akui ternyata banyak memberi pelajaran terutama memupuk mental juara bagi anak-anak kami," tutur Fauzan.
Melalui gelar juara ini, UMM berhak mewakili Indonesia maju ke kontes tingkat dunia dalam International Robotics Competition 2017 di Trinity College Connecticut Amerika Serikat.
"Kita siap ke tingkat dunia dan masih ada waktu untuk menyiapkan performa robot secara maksimal," imbuh Fauzan. Ia berharap pemerintah akan terus mendukung tim robot UMM.
KRI merupakan kegiatan kontes bidang robotika yang dapat diikuti tim mahasiswa dari institusi atau Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang terdaftar di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Pada KRI terdapat 5 divisi, yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
KRI 2016 diselenggarakan dalam 4 Wilayah Tingkat Regional. Regional 1 meliputi Wilayah Sumatera dan sekitarnya, Regional 2 meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan sekitarnya, Regional 3 meliputi Wilayah Jawa Tengah, DIY, dan sekitarnya, serta Regional 4 yang meliputi Jawa Timur dan sekitarnya.