REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hewan migran sejak lama menggunakan medan magnet Bumi sebagai navigator. Burung dan ikan paus misalnya menggunakan kemampuannya yang luar biasa untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain secara teratur.
Peneliti Jerman dan Republik Ceko menghabiskan dua tahun untuk mempelajari perilaku anjing. Mereka melibatkan 70 ekor anjing dan mendapatkan sebuah penemuan menakjubkan.
Dilansir dari Unrealfacts, peneliti memperhatikan pola anjing saat membuang kotoran dengan mempertimbangkan matahari, angin, dan medan magnet Bumi. Ketika medan magnet Bumi stabil, tidak dipengaruhi medan magnet matahari, angin, dan cahaya, anjing ternyata memiliki preferensi membuang kotoran sepanjang sumbu utara dan selatan. Hewan ini benar-benar mengabaikan sumbu timur dan barat.
Posisi kepala anjing akan menghadap ke utara, sedangkan ekornya selatan. Ketika medan magnet Bumi tidak stabil, atau dalam kasus ada penghalang, seperti pagar dan pohon, anjing baru akan membuang kotoran sembarangan, tidak mengikuti sumbu utara dan selatan.
Sejauh ini peneliti masih belum mengetahui secara ilmiah penyebab anjing memiliki preferensi buang kotoran searah magnet Bumi. Mereka juga tak mengetahui apakah anjing benar-benar bisa merasakan tarikan kutub magnet.
Jadi, saat Anda trekking, tak ada salahnya mengajak hewan peliharaan Anda ikut serta. Mereka bisa menjadi pengganti kompas dan bisa menyelamatkan Anda jika tersesat.