Ahad 19 Mar 2017 13:29 WIB

Demam Mengunjungi Bulan Melanda Dunia

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Bulan
Foto: en.wikipedia.org
Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dunia sepertinya telah mengalami demam mengunjungi bulan belakangan ini. Hal ini terbukti dari beberapa informasi yang menyebutkan adanya sejumlah orang yang menginginkan destinasi itu.

Pada akhir Februari lalu, pengusaha teknologi Elon Musk mengumumkan, terdapat dua orang yang tidak disebutkan namanya telah membayar perusahaan roket nya, SpaceX. Pembayaran roket ini berkaitan dengan keinginan mereka melakukan perjalanan di sekitar bulan pada 2018 mendatang, dilansir Sciencealert, Sabtu (18/3).

Kemudian berlanjut dengan informasi yang didapatkan media Washington Post. Media tersebut mengungkapkan, pendiri Amazon.com, Jeff Bezos dan perusahaan roket, Blue Origin telah memiliki proyek bersama. Informasi rencana kolonisasi ke Bulan sekitar 2020an sempat beredar di masyarakat.

 

Demam bulan ini sebenarnya bukan hanya kawanan miliarder yang pernah menetapkan pandangan ini. Beberapa waktu lalu, kongres telah meloloskan anggaran NASA yang sangat besar untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun. Anggaran digelontorkan dengan syarat agar NASA bisa mencapai Bulan pada 2021.

Jika membicarakan Bulan, maka banyak masyarakat tentu teringat pada sosok astronot, Jim Lovell. Pria ini sudah dua kali mengunjungi Bulan dengan menggunakan Apollo 8 dan Apollo 13. Apollo 8 sendiri diluncurkan pada 21 Desember 1968 sebagai misi bulan pertama. Saat roket mulai berangkat, Lovell selalu berpikir bahwa dirinya berada di waktu yang sangat menggelikan untuk sebuah planet.

"Anda harus ingat kami telah membawa kembali gambar bumi yang diambil dengan jarak 240 ribu mil (386.242 km) jauhnya. Dan faktanya adalah, ini memberikan Anda perspektif yang berbeda dari Bumi. Ketika Anda melihatnya sebagai tiga dimensi antara matahari dan bulan,  Anda jelas akan mulai menyadari betapa kecil dan seberapa besar tubuh ini," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement