Sabtu 16 Dec 2017 15:03 WIB

Ilmuan Temukan Cara Dapatkan Energi Baru dari Belut Listrik

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Belut atau sidat listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan air tawar yang dapat menghasilkan aliran listrik kuat.
Foto: (Wikipedia)
Belut atau sidat listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan air tawar yang dapat menghasilkan aliran listrik kuat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para ilmuan menemukan cara baru produksi energi setelah memerhatikan cara belut listrik menghasilkan sengatannya.

Organ artifisial belut listrik para saintis buat dari polimer berbahan air yang mereka sebuh hidrojel. Dalam hasil riset yang dipublikasikan di Nature pada medio Oktober lalu itu disebutkan, perkakas seperti baterai itu sanggup memberi daya sebuah robot.

Menurut peneliti teknologi Louisiana State University, Baton Rouge AS, Jian Xu, pendekatan ini cerdas karena berpotensi membentuk sumber energi biokompatibel dan ramah lingkungan. ''Percobaan ini berpotensi dikomersialkan,'' kata Xu seperti dikutip Science News, pekan ini.

Para peneliti membuat model berupa sel elektrosit seperti yang ada di sekujur tubuh belut listrik. Saat belut listrik menangkap mangsa, ion kalium dan natrium yang bermuatan positif mengalir menuju kepala belut. Hal itu membuat bagian tubuh dan ekor belut jadi bermuatan negatif. Hal itu menciptakan area listrik dengan tegangan 150 milivolt.

Ahli biofisika University of Fribourg, Swiss, Michael Mayer yang melakukan penelitian ini menyatakan bila tegangan pada tubuh belut itu terus naik tegangannya bisa setara baterai AAA untuk menyalakan senter. Secara kolektif, elektrosit belut listrik bisa menghasilkan tegangan hingga ratusan volt.

Mayer dan timnya juga membuat hidrojel yang bila dibariskan dan direkatkan, kerjanya mirip dengan elektrosit. Mereka membuat empat tipe elektrosit tiruan dan tiap eletrosit itu bisa menghasilkan tegangan 130-185 milivolt. Gabungan 612 elektrosit dapat menghasilkan tegangan 110 volt, cukup untuk menghidupkan satu perabot elektronik.

Mayer mengakui, elektrosit tiruan ini tidak seefisien elektrosit pada belut listrik. Sehingga elektrosit tiruan ini hanya mampu memberi daya pelangkat elektronik rendah daya. ''Yang paling memungkinkan sejauh ini adalah alat pacu jantung,'' kata Mayer.

Meski begitu, temuan ini jadi satu rekomendasi bagus untuk produksi energi ke depan. Mayer sendiri tengah meneliti perangkat hidrojel lain yang diharapkan bisa melakukan isi ulang otomatis.

Eletrosit belut listrik bisa mengisi ulang energi dengan sendirinya dalam tubuh belut. Sumber energi ramah lingkungan semacam itu ia harap bisa membantu kerja alat-alat kesehatan berbasis sensor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement